Konten Media Partner

Jalan Baru di Sei Pelunggut Batam Diduga Picu Banjir, Warga Mengeluh

11 Januari 2023 13:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saluran air di jalan baru yang disebut menyebabkan banjir ke pemukiman warga. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Saluran air di jalan baru yang disebut menyebabkan banjir ke pemukiman warga. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Jalan baru dari Kaveling Bukit Melati menuju ke kawasan galangan kapal di Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Batam dikeluhkan warga.
ADVERTISEMENT
Jalan yang telah rampung digarap oleh CV Hepnata Chrisamindo dengan konsultan pengawas PT Wadah Cipta Teknik ini diduga menjadi penyebab banjir ke pemukiman warga.
Pasalnya pembangunan gorong-gorong yang belum tuntas dikerjakan dapat menjadi pemicu banjir ketika dilanda hujan deras .
Ketua RW06 Sei Pelenggut, Desmar Sihite, menuturkan bahwa sebelum jalan tersebut dibangun pemukiman di lokasi yang bersebelahan dengan jalan sudah langganan banjir. Namun warga membuat saluran sementara untuk membuang air ke rawa.
Akan tetapi menurutnya ketika jalan tersebut dibangun, saluran drainase justru dialirkan ke pemukiman warga. Drainase tersebut juga tidak menampung air sehingga jika hujan menjadi banjir.
"Semakin lama hujannya, semakin dalam banjir di pemukiman," ujar Desmar.
Ia pun mengaku telah mengadu ke kontraktor maupun konsultan pengawas jalan tersebut terkait masalah banjir ini.
ADVERTISEMENT
"Saya sempat marah juga kepada konsultan dan menanyakan perencanaan pembangunan jalan khususnya saluran drainase tersebut," imbuh dia.
Selain itu, Desmar menyebut pembangunan jalan tersebut tidak pernah diajukan warga.
"Jalan ini juga tidak pernah diajukan baik dari RT/RW dan kelurahan namun bisa di bangun di sepanjang ini," pungkasnya.
Terpisah, pihak kontraktor, Freddy Simanjuntak, mengeklaim bahwa pembangunan drainase sepanjang jalan tersebut sudah sesuai dengan gambar proyek.
"Sudah sesuai dengan gambar yang diberikan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam," jelas dia.
Freddy pun membantah jika saluran air jalan itu dialirkan ke pemukiman,
"Itu pun airnya bukan dibuang ke pemukiman, tetapi ke lahan kosong," imbuh dia.
Namun, ia mengakui seharusnya di lokasi gorong-gorong akan dibangun Bak Control. Akan tetapi karena terbatasnya waktu pengerjaan, pihaknya kemudian mengembalikan uang pekerjaan proyek tersebut ke pemberi pekerja.
ADVERTISEMENT
"Anggaran proyek itu sebesar Rp 5,065 miliar. Jadi yang kita gunakan sebesar Rp 4,89 miliar. Kita mengembalikan dana kurang lebih Rp 130 juta," jelas Freddy.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam, Yumasnur, mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
"Nanti kita cek terlebih dahulu," singkatnya.