Konten Media Partner

Jawab Isu Soal Sampah di Karimun, BARA Ungkap Ada 3 Masalah Dasar

20 Oktober 2024 10:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karimun, Bakti Lubis - Raja Bakhtiar dalam debat perdana. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karimun, Bakti Lubis - Raja Bakhtiar dalam debat perdana. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isu lingkungan yang belakang terjadi di wilayah Kabupaten Karimun terutama penumpukan sampah menjadi salah satu materi yang dimuat dalam debat perdana Pilkada Karimun 2024, Minggu, 20 Oktober 2024 malam.
ADVERTISEMENT
Isu soal sampah tersebut dirangkum dalam satu pertanyaan dari tim panelis yang ditujukan kepada ketiga pasangan calon, dengan skema studi kasus.
Pertanyaan itu bermakna bahwa di antara masalah krusial masyarakat Karimun saat ini adalah pengelolaan sampah rumah tangga dan penataan kebersihan lingkungan.
Padahal Kabupaten Karimun telah memiliki instrumen hukum terkait pengelolaan sampah yaitu Perda No 7 tahun 2013 tentang pengolahan sampah dan Perbup No 40 tahun 2018 tentang kebijakan dan strategi daerah pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga.
Selama dua menit, masing - masing pasangan calon diminta untuk memaparkan kebijakan dan strategi apa yang akan diterapkan jika dipercaya memimpin Kabupaten Karimun.
Pasangan nomor urut 3, Bakti Lubis - Raja Baktiar, menyebut setidaknya terdapat tiga masalah dasar terjadi pada kasus penumpukan sampah di Karimun. Pertama adalah regulasi.
ADVERTISEMENT
"Permasalahan kami lihat ada tiga yang mendasar, pertama regulasi. Oleh karenanya wajib ada regulasi tambahan yang lebih mengikat bagi produsen sampah yang ada di Karimun, termasuk masyarakat secara umum tentunya," ucap Cabup Karimun nomor urut 3, Bakti Lubis.
Kemudian, kata dia, pengelolaan sampah juga menjadi tidak optimal dikarenakan kondisi peralatan dan tata kelola yang tidak baik. "Maka hal ini ke depan yang harus dibenahi secara komprehensif," terangnya.
Terakhir berkaitan dengan anggaran. Bakti menilai perlu adanya alokasi anggaran yang jelas untuk menangani persoalan sampah di Karimun.
"Anggaran juga harus tersedia secara maksimal sesuai kebutuhan," tegasnya.
Sejak mencuatnya isu penumpukan sampah yang tidak diangkut akibat kendala anggaran BBM pengangkutan, Bakti - Raja menjadi paslon yang satu - satunya turut membantu pemerintah dalam menangani hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Masalah sampah ini, kami sudah datang ke TPA. Kami lihat kondisi penumpukan juga dua bulan tidak diangkat. Maka ada inisiatif dari BARA membersihkan dua minggu lalu," tutupnya.