Jembatan Kayu Mulai Rapuh Dan Bahayakan Warga Yang Melintas

Konten Media Partner
15 Maret 2019 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi jembatan kayu Kampung Lepan yang mulai rapuh / F. Umay
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi jembatan kayu Kampung Lepan yang mulai rapuh / F. Umay
ADVERTISEMENT
Warga Kampung Lepan mengeluhkan sarana jembatan kayu yang menghubungkan daerahnya dengan Desa Kuala Sempang, Kecamatan Teluk Bintan. Masalahnya, jembatan kayu yang dibangun pada tahun 2017 lalu, itu kini sudah mulai rapuh dan cukup membahayakan bagi warga yang lewat.
ADVERTISEMENT
"Jembatan ini sangat penting bagi warga. Karena tanpa jembatan akan sulit untuk menyebrang," ujar Lili, ibu dua anak asal Desa Kuala Sempang, Jumat (15/3/2019).
Menurutnya, jembatan itu dibangun sejak 2 tahun silam. Dana untuk membangun selain dari swadaya masyarakat juga bantuan dari Desa Kuala Sempang.
Kondisinya saat ini, sangat memprihatinkan bahkan mengancam keselamatan yang melintasinya. Karena beberapa bagian jembatan yang terbuat dari papan dan kayu nibung tersebut, sudah terlihat lapuk dan paku-pakunya mulai terlepas.
"Lantainya dari papan namun kerangkanya dari batang kayu Pohon Nibung. Sekarang harus segera diperbaiki agar tidak membahayakan pengendara yang melintasinya," sebutnya.
Senada dengan Lili, hal tersebut juga diungkapkan warga lainnya, Alan.
Ia meminta Pemerintah Kabupaten Bintan peduli dengan kondisi Jembatan Kampung Lepan. Menurutnya, dalam hal pembangunan sebaiknya pemerintah tidak tebang pilih dalam membangun fasilitas. Diharapkan Jembatan Kampung Lepan ini juga bisa terbangun megah seperti desa-desa lainnya.
ADVERTISEMENT
"Tahun lalu Jembatan Desa Penghujan selesai. Kemudian kabarnya jembatan Belak di Desa Penaga akan dibangun tahun ini dengan dana belasan miliar. Jadi kapan pemerintah bangun jembatan di desa kami ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kuala Sempang, Muhammad Hatta mengatakan pihaknya sudah menganggarkan perbaikan jembatan melalui Dana Desa (DD) 2019 ini.
"Perbaikannya akan dilakukan tahun ini. Biayanya dari DD," sebutnya.
Sebenarnya, kata Hatta, untuk memenuhi kriteria jembatan yang aman dan nyaman saat dilintasi. Jembatan itu harus mendapatkan penanganan yang lebih dan bahkan dibangun ulang.
Namun untuk membangunnya juga diperlukan biaya yang sangar besar. Apabila menggunakan DD dipastikan tidak akan mencukupi.
"Kalau anggaran dari desa ada tapi hanya perbaiki saja. Tapi kalau dari pemerintah kabupaten atau provinsi, belum ada tanda-tanda," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Penulis : Umay
Editor : Wak JK