Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Kader Partai Ummat Batam Pilih Mundur, Nur Syafriadi: Persoalan Internal Selesai
17 Oktober 2021 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pengurus DPD dan DPC partai Ummat Kota Batam, Kepulauan Riau, menyatakan mundur dari kepengurusan. Sikap tersebut dilakukan dengan menggelar aksi spontan secara massal di lokasi terbuka Welcome To Batam yang terletak di kawasan Engku Putri, Batam Center, Minggu (17/10) sekitar pukul 9.00 WIB. Aksi tersebut hanya berjalan berapa menit saja lalu mereka membubarkan diri.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal itu, Ketua DPW Partai Ummat Kepri, Nur Syafriadi menyatakan bahwa aksi tersebut murni adanya persoalan pengurus di Kota Batam.
"Jadi ini murni ada persoalan dengan pengurus baru yang ditunjuk DPP sehingga digeser bahkan juga masalah tersebut juga telah diselesaikan melalui internal," kata Nur kepada wartawan, Minggu (17/10).
Ia menjelaskan jika polemik ini sebenarnya sudah dibicarakan dan diselesaikan melalui rapat pleno yang digelar di Kota Tanjungpinang. Namun, ada 5 orang pengurus yang diketahuinya tak senang dan melakukan protes terhadap hasil pembahasan tersebut.
"Sebagian besar dari mereka sudah kami akomodir dan ditarik ke DPW. Karena ribut-ribut di media sosial, saya ambil alih masalah itu dan sudah diselesaikan," kata dia.
Terkait aksi spontan itu Nur belum menerima informasi tersebut. Ia menyatakan jika ada kader yang ingin menyatakan mundur dari kepengurusan partai harus melalui mekanisme yang ada.
ADVERTISEMENT
"Jadi proses pengunduran diri tidak mudah, ada prosedur dan surat resmi tak bisa di ucapan begitu saja," terang dia.
Saat disinggung aksi spontan pengurus mengundurkan diri tersebut didasari dari adanya polemik di berbagai daerah yang terus bergulir di tubuh partai Ummat. Ia menegaskan tidak ada kaitannya soal masalah tersebut.
"Ini murni persoalan internal saja, jadi yang bersangkutan sudah ditunjuk oleh pengurus DPP, tiba-tiba yang bersangkutan digeser tentu keberatan," tegas dia.
Dia menambahkan, kemunduran pengurus murni menyoal polemik di internal. Mereka yang menyatakan mundur terdiri dari 26 orang pengurus. Menyusul, pengunduran diri Agung Mozin dan Neno Warisman.
"Tak, tak ada kaitannya. Dalam partai baru itu wajar saja pengisian kepengurusan sedikit berpolemik. Apalagi sampai ada benturan kepentingan, tapi ini bukan persoalan," tutupnya.
ADVERTISEMENT