Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Keindahan Tersembunyi Pulau Tambelan di Bintan, Kepulauan Riau
27 Juni 2019 19:11 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
ADVERTISEMENT
Belum banyak masyarakat yang mengetahui potensi wisata di Pulau Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Tambelan yang merupakan kecamatan terluar dan terpisah jauh dari Kabupatan Bintan ini, memiliki pesona alam yang tidak dimiliki oleh kecamatan lainnya di Bintan.
ADVERTISEMENT
Pulau Tambelan merupakan daerah kepulauan yang berada di perairan Laut China Selatan. Karena wilayahnya berdekatan dengan Kalimantan Barat dan Kabupaten Natuna, masyarakat sering menganggap Tambelan sebagai bagian dari daerah tersebut.
Padahal, kecamatan ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Sebelumnya Tambelan lebih dikenal dengan sebutan Pulau Sabda. Nama itu tercatat dalam sejarah sekitar tahun 1623, ketika rombongan Sultan Johor VII, Sultan Abdullah Muayat Syah tiba. Pulau Tambelan mulai dipanggil 'Tambelan' saat perang Riau terjadi di tahun 1782 sampai 1784.
Ibu kota kecamatannya bernama Desa Kampung Kukup. Kecamatan Tambelan memiliki 5 desa yang jaraknya berdekatan dengan Desa Pulau Mentebung dan Desa Pulau Pinang. Untuk menyambangi desa-desa tersebut, dapat ditempuh melalui jalur darat dan laut.
Bandara yang Siap Beroperasi
ADVERTISEMENT
Mulai dari pantai nan elok, pulau-pulau, kesenian, kebudayaan, serta kuliner, masih sangat terjaga di Pulau Tambelan. Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Wan Rudy Iskandar, menuturkan, Pulau Tambelan memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat besar, sehingga perlu adanya dukungan untuk menunjang aksesibilitas menuju ke sana. Pemerintah mewacanakan pengoperasian bandara pada tahun 2020 di Kecamatan Tambelan.
“Masyarakat yang pulang pergi ke Tambelan menggunakan kapal dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama dari Pelabuhan Kijang dengan perjalanan sekitar 20 jam. Jika bandara ini sudah beroperasi maka Tambelan bisa ditempuh dari jalur udara dan akan mempersingkat waktu perjalanan. Itu sangat menguntungkan, Tambelan (bisa) menjadi sebuah destinasi pilihan untuk wisatawan nantinya,” ujar Wan Rudy.
ADVERTISEMENT
Terminal Bandara Tambelan yang berada di Kecamatan Tambelan tersebut, dibangun di atas lahan dengan luas 900 meter persegi dan memiliki landasan pacu dengan panjang sekitar 1.200 meter dan lebarnya sekitar 30 meter.
Rencananya, pada bulan November 2019, pesawat jenis Cassa dari maskapai penerbangan Susi Air akan melakukan uji coba mendarat (proving flight) di Bandara Tambelan. Jika kegiatan tersebut berhasil, maka rute Bandara Raja Haji Fisabilillah-Bandara Tambelan akan mulai beroperasi di tahun 2020 dengan jadwal dua kali per minggu.
Destinasi Pilihan
Di Tambelan, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam, indahnya kejernihan air laut, hingga melihat lumba-lumba dan hiu paus yang berenang di dekat kapal nelayan. Pulau ini juga dipenuhi oleh pulau-pulau kecil yang dihiasi pasir dan bebatuan besar.
ADVERTISEMENT
Saking jernih dan bersihnya, melihat terumbu karang dapat dilakukan dengan berenang tanpa harus menyelam atau naik kapal. Cukup berjalan kaki beberapa ratus meter, terumbu karang akan terlihat dengan jelas.
Wan Rudy juga mengungkapkan, salah satu tempat yang harus dituju adalah Tanjung Ayam, perairan di sana sedang disemarakkan terumbu karang yang kembali tumbuh.
Di Tambelan masih belum ada penginapan atau hotel untuk menginap. Namun, pengunjung dapat bermalam di rumah penduduk setempat yang menyediakan kamar bagi para pelancong. Warga juga siap untuk menyewakan kendaraannya, seperti sepeda motor dan perahu, sebagai sarana transportasi untuk mengelilingi Tambelan.
Selain itu, Tambelan juga memiliki banyak pilihan lokasi wisata lain yang bisa dijajal, seperti berpetualang di Gunung Kute, mengunjungi Batu Belah Batu Betangkup, serta menikmati indahnya pantai-pantai yang ada.
ADVERTISEMENT
“Wisatawan dapat berenang di Pantai Pulau Selentang, Pantai Pulau Bungin, Pantai Pulai Panjang, Pulawi, Penepat, dan Pulau Genting. Masih banyak lagi destinasi yang belum dieksplorasi keindahannya dan patut dicoba,” tutup Wan Rudy.
Penulis: Mily
Editor: Wak JK