KPLHI Kota Batam : Kebakaran TPA Punggur Kelemahan Pemkot

Konten Media Partner
24 Agustus 2019 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran TPA Punggur Kota Batam pada Jumat (16/8). Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran TPA Punggur Kota Batam pada Jumat (16/8). Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI) Kota Batam menilai kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur pada Kamis (15/8) merupakan kelemahan Pemerintah Kota Batam dalam manajemen pengelolaan sampah.
ADVERTISEMENT
Ketua KPLHI Batam, Azhari Hamid mengatakan pihaknya menyayangkan kebakaran TPA Punggur tersebut kembali terulang. Menurutnya, TPA Punggur sudah tidak layak dikelola dengan sistem Controller Landfill atau dengan metode diratakan dan dipadatkan.
"Masa, kota yang katanya sudah maju ini masih pakai sistem landfill," ujar Azhari Hamid.
Dikatakannya, Batam sudah seharusnya lebih maju dari daerah lain. Batam harus Zero waste dan menjalankan program yang dicanangkan pemerintah pusat untuk memanfaatkan sampah menjadi energi (Waste to Energy).
Untuk itu KPLHI menyarankan agar sampah organik ataupun non organik yang ada di TPA dapat dikonversikan menjadi energi yang mendukung operasional PLN sebagai bahan bakar dan pembangkit listrik.
"Dilihat dari potensi sampah Batam yang besar, sudah bisa berjalan, bayangkan jika yang terbakar kemarin jadi energi yang dimanfaatkan. Malah menjadi rugi dan dampak pencemaran udara," katanya.
ADVERTISEMENT
Dari investigasi Azhari dan rekannya, beberapa perusahaan membuang limbah berlabel special waste dengan biaya yang cukup besar. Melihat ini, berbagai kemungkinan penyebab terjadinya kebakaran besar yang terjadi beberapa waktu lalu antara lain limbah bahan kimia yang ada di TPA.
Sementara itu pengawasan dan monitoring yang diamati KPLHI Batam masih dinilai lemah. Menurut pengamatan tersebut, tidak berlakunya BAP terhadap limbah dan sampah sangat memungkinkan limbah industri turut masuk ke TPA tanpa pengawasan.
"Percayalah, insiden di TPA bisa kembali terjadi lagi jika pengelolaannya tidak diperbaiki," ujar aktivis lingkungan tersebut.
Terakhir, ia juga berharap aparat dapat menyelidiki lebih lanjut penyebab kebakaran awal. Indikasi api dengan unsur sengaja atau tidak sengaja serta kronologis yang lebih mendetail.
ADVERTISEMENT
Penulis : Hasrullah
Editor : Wak JK