Mahasiswa Natuna Tolak Nelayan Pantura Masuk Laut Natuna Utara

Konten Media Partner
11 Januari 2020 19:37 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo mahasiswa Natuna di Tanjungpinang. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Demo mahasiswa Natuna di Tanjungpinang. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunam Mahasiswa Kabupaten Natuna (HMKN) melakukan aksi unjuk rasa di Lapangan Ahmad Yani Pamedan, Tanjungpinang, Sabtu (11/1).
ADVERTISEMENT
Aksi mahasiswa tersebut merupakan bentuk protes terhadap klaim Tiongkok terhadap wilayah perairan Natuna Utara yang beberapa waktu sempat memanas.
Ketua HMKN Tanjungpinang-Bintan, Raja Igho Febrinaldi, mengungkapkan aksi yang dilakukannya bersama rekan-rekan mahasiswa yang lain merupakan bentuk protes kepada pemerintah pusat agar dapat bertindak tegas atas kasus tersebut.
"Wilayah laut Natuna Utara merupakan hak kedaulatan Indonesia," ucapnya.
Selain itu, para mahasiswa juga tidak menerima kebijakan yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) yang mengirim 500 kapal nelayan Pantura di laut Natuna Utara.
Menurut mahasiswa, kebijakan tersebut merupakan solusi yang salah. Seharusnya solusi yang diberikan pemerintah adalah meningkatkan keamanan di wilayah perairan Natuna. Serta, memenuhi fasilitas nelayan Natuna hingga dapat meramaikan wilayah ZEE.
ADVERTISEMENT
"Itu solusi yang salah dan rancu," tegasnya.
Ia juga menambahkan, saat para nelayan Natuna merasa ketakutan untuk pergi melaut. Karena, merasa tidak aman dengan situasi wilayah perairan yang saat ini masih dimasuki nelayan Tiongkok.
"Jangankan untuk melaut sampai ke zona ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif). Mau pergi melaut hingga 3 sampai 4 mill saja nelayan Natuna sudah takut," ucapnya.
Oleh karena itu, mahasiswa Natuna ini menuntut agar Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersikap tegas dalam menghadapi pencurian ikan di laut Natuna.
Seperti ketegasannya pada lima tahun kebelakang. Di mana, Indonesia berani menenggelamkan kapal-kapal asing yang masuk dan mencuri ikan di wilayah teritorial Indonesia.
Simak videonya :
ADVERTISEMENT