Konten Media Partner

Membuka Potensi Ekspor Produk UMKM Kuliner Khas Kepri

21 Juni 2022 12:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu produk olahan khas Kepri di Karimun yang telah dipasarkan di Singapura. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu produk olahan khas Kepri di Karimun yang telah dipasarkan di Singapura. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki geografis yang berdekatan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, membuka peluang untuk produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kepri menembus pasar luar negeri.
ADVERTISEMENT
Potensi ini lantas menarik perhatian Dinas Dinas Koperasi dan UMKM Kepri untuk mendorong peningkatan sektor UMKM baik dari sisi produk yang dihasilkan maupun manajemen usaha dan pemasaran.
Salah satunya dengan menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) peningkatan pemahaman dan pengetahuan UMKM serta kapasitas kompetensi SDM UMKM yang digelar di Hotel Aston, Tanjungpinang, Senin kemarin (20/6).
Diklat seri pertama ini diikuti oleh 81 pelaku UMKM dengan materi yang berfokus pada  manajemen ekspor.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kepri, Agusnawarman, para pelaku UMKM yang ikut dalam diklat ini diharap dapat terlibat langsung dalam proses kurasi terhadap produk makanan yang dihasilkan.
Agus berharap melalui diklat tersebut dapat mendorong produk makanan dihasilkan oleh pelaku UMKM kuliner di Kepri mampu menembus hingga ke pasar luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Supaya produk yang dihasilkan, khususnya makanan khas Kepri berpotensi untuk dijual di pasar luar negeri," kata Agus, Selasa (21/6).
Diklat manajemen ekspor yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM Kepri, Senin (20/6), diikuti 81 pelaku usaha. Foto: Istimewa
Menurutnya, diklat ini merupakan jalan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kepri dari sektor UMKM. Karena saat ini pun sejumlah langkah strategis sedang diupayakan untuk pengembangan UMKM.
Seperti, dengan bantuan subsidi bunga margin nol persen untuk modal bagi pelaku usaha yang ditarget dapat direalisasikan ke seribu pelaku usaha, lalu program digitalisasi koperasi dan UMKM, penumbuhan relawan digital, hingga penerbitan sertifikasi halal khusus sektor kuliner ini.
"Kemudian dengan pembentukan koperasi dan peningkatan kualitas koperasi, disertai pelatihan-pelatihan seperti diklat ini," sebut Agus.
Ia menjelaskan, untuk diklat manajemen ekspor pihaknya menghadirkan narasumber yang kompeten seperti CEO Central Asia & Southeast Asia Bussines Cumber, Rudi Fang, selanjutnya  Fred dari Central Asia & Southeast Asia Business Chamber Singapore,  serta CEO Wakaf Preneur Institute, Agung Prijo Nugroho.
ADVERTISEMENT