news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Menikmati Lakse, Kuliner Khas Melayu-Tionghoa, di Pantai Sergang

31 Maret 2019 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Spesial Weekend

Makanan Lakse yang terbuat dari sagu.
zoom-in-whitePerbesar
Makanan Lakse yang terbuat dari sagu.
ADVERTISEMENT
Untuk liputan spesial akhir pekan kali ini, kepripedia mengunjungi salah satu pantai di pesisir Pulau Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (31/3). Pantai Indah Sergang namanya, salah satu destinasi wisata favorit bagi masyarakat asli maupun luar daerah Kepri.
ADVERTISEMENT
Pantai yang berada di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, ini tidak hanya menyajikan pesona pantai yang indah dan asri, tetapi dapat ditemukan pula berbagai macam kuliner khas Melayu di hampir setiap warung-warung di pesisir pantai.
Pantai Indah Sergang di Kelurahan Dabo, Kecamatan Singkep. Foto: kepripedia/Hasrullah
Salah satu makanan favorit khas Melayu yang wajib anda cicipi adalah laksa, atau dalam Bahasa Melayu Lingga disebut lakse. Lakse merupakan mi berkuah gurih dan pedas, yang merupakan warisan kuliner budaya peranakan, campuran unsur Tionghoa dan Melayu yang banyak ditemui di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Sebagai makanan warisan peninggalan Tiongkok pada zaman Kerajaan Riau Lingga, lakse sendiri terdiri dari beberapa versi makanan atau sebutan dengan ciri khas rasa yang berbeda. Di Singapura dikenal dengan lakse kari yang terbuat dari bihun dan beras, sementara di Malaysia dikenal sebagai lakse Johor.
Pendopo-pendopo yang menyediakan kuliner khas Melayu. Foto: kepripedia/Hasrullah
Untuk di Indonesia, khususnya di Lingga, kuliner ini disebut lakse Sagu. Disebut demikian karena bahan pokok utamanya adalah sagu.
ADVERTISEMENT
Lakse juga jadi bukti keharmonisan hubungan kaum Tionghoa dan Melayu di Kabupaten Lingga. Sebab etnis Tionghoa sendiri mulai masuk ke Lingga sejak era Kerajaan Riau Lingga melalui jalur perdagangan laut China Selatan, atau sekarang disebut dengan Laut Natuna Selatan.
"Harga satu porsi lakse ini satu keping Rp 5 ribu, satu porsi dua keping jadi Rp 10 ribu," ujar Nia, salah satu penjual lakse di Pantai Indah Sergang kepada kepripedia.
Suasana salah satu warung di Pantai Sergang. Foto : kepripedia/Hasrullah
Sebagai kuliner andalan di wilayah Pantai Sergang, lakse memiliki rasa yang sangat khas. Mi pada lakse dikukus khusus dengan daun mangkokan. Bahan utamanya adalah sagu dan tepung.
Lakse disajikan dengan kuah kari ayam yang gurih dan pedas, tetapi rasa karinya justru jadi makin nikmat dengan ditambah cabai merah. Lakse akan semakin nikmat disajikan dengan terik matahari yang mulai tenggelam di sore hari.
ADVERTISEMENT
Pengunjung Pantai Indah Sergang cukup ramai di hari Minggu. Ribuan orang dapat memadati lokasi pantai yang cukup luas tersebut, terutama pada hari-hari tertentu misalanya hari-hari besar agama atau pada saat malam pergantian tahun.
Penulis: Hasrullah
Editor: Wak JK