Menteri ATR/BPN: Jangan Ada Lagi Ego Sektoral Atasi Sengketa Pertanahan

Konten Media Partner
30 Agustus 2023 9:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ATR/BPN, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjajanto, memberikan sambutan dalam acara welcome dinner di kediaman Bupati Karimun, Selasa (29/8). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ATR/BPN, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjajanto, memberikan sambutan dalam acara welcome dinner di kediaman Bupati Karimun, Selasa (29/8). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjajanto, menyinggung soal adanya ego sektoral dalam proses penyelesaian sengketa pertanahan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Hadi dalam welcoming diner di kediaman Bupati Karimun, Kepulauan Riau, dalam rangka GTRA Summit 2023, Selasa (29/8) malam.
"Ego sektoral itu masih ada. Jadi mari melalui GTRA ini kita bersama-sama menyelesaikan segala permasalahan pertanahan dengan prinsip kepentingan rakyat," ujarnya.
Menurutnya, lintas kementerian dan lembaga harus bekerja sama dalam upaya reformasi agraria sejalan dengan program strategis nasional GTRA Summit.
"GTRA ini adalah gugus tugas, artinya sebuah kelompok. Maka kita harus bekerja bersama-sama mengatasi segala permasalahan pertanahan," jelasnya.
Secara substansi, GTRA menjadi upaya pemerintah pusat dalam memberikan kepastian hukum kepada masyarakat atas hak kepemilikan tanah.
Dengan demikian, para pemangku kepentingan dapat bergandeng tangan mewujudkan reforma agraria yang cenderung mengutamakan kepentingan rakyat
ADVERTISEMENT
"GTRA Summit menjawab permasalahan pertahanan yang ada. Kita juga sudah melaksanakan FGD sebanyak 11 kali dengan lintas kementerian," katanya.
Progres Reforma Agraria Melalui GTRA
Hadi Tjajanto memaparkan, target penyelesaian legislasi aset di tahun ini mencapai 4,5 juta, di mana telah terealisasi sebesar 1,56 juta bidang melalui (PTSL).
Selain itu, dari 125 juta bidang tanah, sudah terealisasi sebanyak 86,5 juta. Upaya penyelesaian ini dilakukan melalui proses identifikasi dan legislasi.
"Dari pencapaian ini, memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Rp 5.755 triliun uang ada di masyarakat melalui hak agunan," paparnya.
Dengan begitu, mantan Panglima TNI tersebut juga menambahkan, jika sejatinya program GTRA memberikan manfaat secara langsung kepada rakyat.
"GTRA Berhasil, Rakyat Akan Tersenyum Senang," ucapnya.
ADVERTISEMENT