Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Merah Putih di Kepulauan Riau Pertama Berkibar Tahun 1949
17 Agustus 2019 18:11 WIB

ADVERTISEMENT
Kemerdekaan Provinsi ke-32 Indonesia yang bernama Kepulauan Riau tidaklah pada tahun 1945. Ada beberapa kisah menarik dari negeri 'Bunda Tanah Melayu' ini sebelum menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
ADVERTISEMENT
Dulunya, Kepulauan Riau berada di wilayah Kerajaan Melayu yang dari masa ke masa, namanya silih berganti. Dimulai dari Kerajaan Bentan hingga masa Kerajaan Riau-Lingga yang bukti sejarahnya lebih melekat pada nama Pulau Penyengat dan Daik Lingga.
Dari berbagai sumber dan buku sejarah yang diperoleh kepripedia, masa penjajahan sangat berpengaruh di Kepulauan Riau. Diantaranya julukan Hawai Van Lingga untuk Pulau Penuba, kemudian terbentuknya Keresidenan Riouw hingga penggunaan mata uang tersendiri menjadi bukti kuat pengaruh kolonial di Kepri dulunya.
Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jakarta tahun 1945, Kepulauan Riau masih belum menjadi bagian dari Indonesia, meski sama dengan wilayah lain di Indonesia yang pernah berada dalam jajahan Belanda.
Ketika itu, terdapat kesepakatan antara Belanda dan Inggris, hingga
ADVERTISEMENT
provinsi yang sekarang acap kali disebut Kepri ini beralih menjadi wilayah jajahan Inggris.
Setelah kemerdekaan Indonesia, masyarakat di Kepulauan Riau muncul beragam keinginan, apakah akan menjadi wilayah kedaulatan Indonesia atau menjadi bagian dari Singapura yang kala itu juga dijajah Inggris.
"Ada tarik ulur keinginan menjadi bagian Indonesia atau Singapura," ucap Imam Sudrajat dilansir oleh Antara empat tahun silam.
Imam Sudrajat merupakan tokoh masyarakat yang mengetahui sejarah bergabungnya Kepulauan Riau ke Indonesia. Sayang, kepripedia tidak 'jodoh' untuk mendengar ceritanya langsung karena beliau lebih dahulu kembali kepangkuan yang kuasa beberapa tahun lalu.
Tokoh yang lahir pada tahun 1939 itu pernah menceritakan jika pamannya yang bernama Mochtar Husein merupakan salah satu tokoh yang memperjuangkan Kepulauan Riau menjadi bagian NKRI.
ADVERTISEMENT
Diterangkannya, masyarakat dulunya ingin bergabung menjadi bagian Singapura dengan pertimbangan bahwa negeri dengan lambang kepala Singa itu merupakan wilayah serumpun. Sedangkan keingingan untuk menjadi wilayah kedaulatan Indonesia merujuk kepada sejarah nusantara.
"Paman saya (Mochtar Husein) dan rekan-rekannya memberanikan diri mendesak Kepulauan Riau ini menjadi bagian Indonesia dan kemudian didukung Presiden Soekarno" kata Imam Sudrajat waktu itu.
Bergabung ke Indonesia Tahun 1949
Bendera merah putih pun berkibar pada tahun 1949, disebelah kanan sebuah rumah yang seharusnya kini berada dalam kawasan Gedung Daerah Provinsi Kepulauan Riau di Kota Tanjungpinang.
Bendera yang merupakan wujud Kepulauan Riau berdaulat ke Indonesia itu dijahit oleh Rahma dan Uni Daya.
"Rahma itu mertua saya. Kalau Uni Daya merupakan warga Tepi Laut Tanjungpinang yang juga memiliki semangat perjuangan," terang Imam.
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Dewan Penasihat Veteran Kepulauan Riau itu juga sempat mengatakan bahwa pamannyalah (Mochtar Husein) yang mengerek bendera merah putih selayaknya pengibaran sangsaka pertama di Indonesia.
Sekarang, rumah itu tak lagi ada karena telah digusur setelah dinilai terlalu kumuh untuk berada dipusat kota.
Pondasi tiang bendera simbolis bergabungnya Kepulauan Riau ke Indonesia itupun bergeser setelah Pemkot Tanjungpinang membangun tugu proklamasi yang saat ini berada di Jl Merdeka, Kota Tanjungpinang.
Walaupun tidak seperti awalnya, namun tugu proklamasi dan Gedung Daerah itu dapat dilihat setelah keluar dari Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang.
"Sebenarnya bukan tugu proklamasi, karena kedaulatan Kepulauan Riau pada tahun 1949, bukan 1945. Tidak apa-apa. dapat menjadi pengingat," ucap Imam lagi pada waktu itu.
ADVERTISEMENT
Penulis : Hasrullah
Editor : Wak JKK