Mitos Bisa Menganyam Ketupat Artinya Cepat Menikah, Percaya?

Konten Media Partner
11 Mei 2021 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ketupat lebaran. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ketupat lebaran. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Sebut saja kata lebaran, sajian yang paling identik dengan momen ini adalah ketupat. Biasanya masyarakat Indonesia akan membuat ketupat di akhir Ramadhan dan menyajikannya bersama hidangan lain dengan aneka lauk, kuah opor, sampai sayuran yang sudah menjadi tradisi sejak ratusan tahun lalu. Bahkan berbagai hiasan dengan tema ketupat selalu memenuhi kartu ucapan, dekorasi dan jadi menu wajib di setiap rumah.
ADVERTISEMENT
Nah, hidangan sederhana ini ternyata menyimpan mitos untuk anak gadis Melayu. Bagi orang tua-tua dulu menganggap, anak perempuan yang bisa menganyam ketupat boleh dikatakan bisa atau cepat menikah. Untuk kebenarannya tentulah masih dipertanyakan. Karena tergantung orang yang mendengarkannya, percaya atau tidak.
Seorang Ibu rumah tangga di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Marina (47), menganggap mitos ini benar adanya. Ia menganggap jika ingin cepat menikah harus pandai menganyam ketupat. Bukan hanya itu, tapi juga harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah lainnya termasuk memasak. Anggapan itu sudah ia dapatkan dari dulu sejak masih kecil.
"Kalau bisa menganyam ketupat, dibilang dah bisa nikahlah. Orang tua-tua dulu percaya sangat dengan kata-kata tu. Kalau belum bisa nganyam ketupat, belum boleh nikah. Katanya nanti tak dapat ngurus keluarga," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berbeda pula dengan seorang gadis Melayu bernama Zura (28). Ia tidak percaya dengan ungkapan tersebut dan tidak benar adanya. Baginya menganyam ketupat adalah sebuah keahlian saja yang siapa saja bisa pelajari sendiri.
"Saya sudah bisa menganyam ketupat sejak kecil. Karena saya memang ingin bisa buat. jadi bisa bantu orang tua kalau bikin ketupat. Saya pun belum menikah sekarang. Jadi, saya anggap itu hanya mitos saja. Kalau udah ada jodohnya ya pasti nanti nikah. Gak harus pandai buat ketupat dulu," terangnya.
Mitos ini tak jauh berbeda dengan tradisi yang dipercayai masyarakat Lombok Tengah. Hingga saat ini masih mempertahankan tradisi ''pembuatan ketupat''. Maksud tradisi ini, perempuan -perempuan yang ada di desa Sombek, Mantang, Kabupaten Lombok Tengah, sampai sekarang ini masih melarang atau pantang perempuan untuk menikah sebelum perempuan itu bisa membuat sebuah ketupat yang seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
Mereka masih mempercayai leluhur dan menganut kepercayaan yang jika perempuan menikah sebelum bisa membuat ketupat maka nanti perempuan tersebut akan mendapatkan banyak kendala dalam berumah tangga.
Sebaliknya, jika seorang perempuan sudah bisa membuat sebuah ketupat, setelah dia berkeluarga suasana rumah tangga yang akan dijalaninya akan seperti rapinya ikatan ketupat yang ia rangkai.
Ternyata dibalik mitos tersebut, membuat ketupat sangatlah mudah. Kita perlu daun kelapa yang masih muda, bungkus ketupat yang dianyam menjadi sebuah wadah. Setelah itu, isi ketupat dengan beras yang sudah dicuci bersih dengan ukuran dua pertiga bagian dari volume bungkus ketupat. Setelah itu, masak selama 3 jam atau lebih sampai benar-benar masak. Ketupat yang betul-betul sudah masak biasanya tahan sampai 2 hari.
ADVERTISEMENT
Begitulah mitos yang dipercaya orang Melayu dulu. Nah, gimana menurut kamu?