Konten Media Partner

Monyet Kekah, Primata Langka di Natuna

12 Desember 2020 17:42 WIB
clock
Diperbarui 3 Januari 2021 0:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kekah Natuna (Presbytis Natunae). Foto: Giry Prasetyo/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Kekah Natuna (Presbytis Natunae). Foto: Giry Prasetyo/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kabupaten Natuna, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kepulauan paling utara di selat Karimata dan berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan.
ADVERTISEMENT
Kabupaten ini terkenal dengan penghasil minyak dan gas, serta kaya akan keindahan pariwisatanya. Keanekaragaman sumber daya alam hayati pun sangat berlimpah, yang salah satunya adalah satwa endemik yakni Kekah Natuna (Presbytis Natunae). 
Sayangnya, keberadaan Kekah Natuna semakin terancam karena perburuan liar dan perdagangan satwa langka secara ilegal. Bahkan, habitatnya pun semakin berkurang akibat kegiatan pembangunan daerah dan konversi lahan.
Belum banyak yang mengetahui keberadaan hewan kecil dengan khas wajah seperti memakai kaca mata ini. Padahal pada kenyataannya satwa endemik ini termasuk dalam kategori rentan akan kepunahan dan termasuk 25 jenis primata yang hampir punah dengan jumlah kurang dari 10.000 ekor pada tahun 2001. 
Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian oleh International Union for Conservation of Nature dalam Red List status and conservation of the Natuna leaf monkey Presbytis natunae endemic to the island of Bunguran, Indonesia, dan penelitian Pusat Biodiversitas dan Konservasi Universitas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Monyet Kekah (Presbytis Natunae) adalah hewan primata langka yang hanya ada di Pulau Bunguran Besar. Banyak sekali orang yang ingin memelihara monyet ini, karena secara morfologi bentuknya sangat lucu dan unik, tubuhnya dibalut oleh bulu-bulu berwarna hitam tebal dan diselingi warna putih. Selain itu hewan ini juga mudah jinak, dan dianggap memiliki nilai prestisius bila memeliharanya.
Salah satu warga Natuna, Naen mengatakan untuk sekarang jarang sekali bisa melihat hewan tersebut. Jika bertemu itu seperti keberuntungan yang sangat jarang bisa didapatkan. 
"Di hutan aja adanya. Itu pun sangat jarang menampakkan diri," ucapnya. 
Kini perlindungan untuk monyet Kekah sudah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Natuna. Yang mana untuk menjaga keberadaan dan melestarikannya.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada Perdanya. Isinya itu salah satunya gak boleh ditangkap, dipelihara, dijual belikan dan dibawa keluar. Sanksinya bisa dipenjara dan di denda," ujar Naen.
Secara umum Kekah merupakan monyet berukuran sedang sampai besar dengan bentuk kepala bulat, moncong pendek, tungkai dan berlengan panjang. Bagian perut menonjol dengan ekor tebal dan panjang. Ukuran tubuhnya berkisar antara 58 hingga 85 cm. Sedangkan beratnya sekitar 5 hingga 8 kilogram. 
Mereka memiliki warna tubuh, corak, dan bentuk yang bervariasi. Mulai dari kecoklatan, keabuan, kehitaman atau variasi dari warna-warna tersebut. Bayi yang baru lahir biasanya berwarna putih atau terang. Warnanya akan berubah sesuai dengan pertambahan umur, sehingga sama dengan warna induk yang tubuhnya semakin gelap.
ADVERTISEMENT
"Semalam nih liat ada dua ekor dekat tugu keris. Jarang bisa liat monyet ni." kata Nopi, salah satu pengunjung di Natuna.
Kedengarannya sangat ingin sekali traveling ke Natuna ya. Apalagi jika bisa bertemu dan melihat langsung monyet Kekah ini. Tentunya tak akan lupa untuk diabadikan.