Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan ekspor di Provinsi Kepulauan Riau mengalami kecenderungan menurun. Tercatat, hingga akhir September 2019 lalu total kumulatif nilai ekspor Kepri mencapai US$ 9.153,72 juta.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan total ekspor kumulatif Januari-September 2018 lalu ekspor Kepri sebesar US$ 9.485,85 juta.
"Penurunan itu dari sebelumnya sebesar US$ 9.485,85 juta pada 2018 lalu, menjadi US$ 9.153,72 juta pada tahun 2019 ini," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kepri Rahmad Iswanto, Jumat (18/10/2019).
Ia menjelaskan, penyebab turunnya nilai ekspor tersebut dikarenakan nilai ekspor kumulatif disektor nonmigas yang hanya mencapai sebesar 12,17 persen.
Kendati demikian, bila dilihat untuk ekspor Provinsi Kepri pada bulan September 2019 dibanding Agustus naik sebesar 8,16 persen.
"Dimana dari capian sebelumnya sebesar US$ 1.020,03 juta menjadi US$ 1.103,24 juta," ujarnya.
Kenaikan nilai ekspor September 2019 ini lanjutnya, disebabkan naiknya ekspor disektor migas sebesar 15,94 persen dan nonmigas 6,36 persen.
ADVERTISEMENT
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor Kepri mengalami kenaikan sebesar 9,45 persen, yaitu dari US$ 1.007,96 juta menjadi US$ 1.103,24 juta.
"Kenaikan nilai ekspor September 2019 dibanding September 2018 disebabkan oleh naiknya ekspor sektor nonmigas sebesar 18,97 persen," ujarnya.
Sementara itu tambahnya untuk total impor kumulatif bulan Januari hingga September 2019 di Kepri mencapai sebesar US$ 7.235,79 juta.
"Jika dibanding dengan total impor kumulatif Januari-September 2018 lalu mengalami penurunan sebesar 13,17 persen, yaitu dari US$ 8.333,1 juta menjadi US$ 7.235,79 juta," ujarnya.
Ia menerangkan, turunnya impor Januari-September 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu disebabkan turunnya impor kumulatif komoditas migas sebesar 26,60 persen dan komoditas nonmigas sebesar 10,10 persen.
ADVERTISEMENT
Namun lanjutnya bila dilihat nilai impor pada September 2019 yang mencapai US$ 962,69 juta, terdiri dari impor migas sebesar US$ 122,86 juta dan impor nonmigas sebesar US$ 839,82 juta, mengalami kenaikan sebesar 7,90 persen dibanding Agustus 2019 lalu.
"Kenaikan nilai impor tersebut disebabkan oleh kenaikan nilai impor sektor nonmigas sebesar 15,46 persen. Sedangkan untuk sektor migas mengalami penurunan sebesar 25,46 persen," ujarnya.
Ia juga menerangkan, komoditi impor terbesar di Kepri pada bulan Januari-September 2019 adalah hasil industri manufaktur dengan nilai impor sebesar US$ 5.948,76 juta dan memiliki peran 82,21 persen dari total nilai impor.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, impor Kepri mengalami kenaikan sebesar 120,96 persen, yaitu dari US$ 435,68 juta menjadi US$ 962,69 juta.
ADVERTISEMENT
"Kenaikan nilai impor September 2019 dibanding September 2018 disebabkan oleh naiknya impor sektor nonmigas sebesar 229,48 persen, sedangkan sektor migas turun sebesar 32,04 persen," katanya.
Penulis : Ismail
Editor : Wak JK