Pelabuhan Sri Bayintan Sepi Penumpang, Hanya Satu Kapal Beroperasi

Konten Media Partner
9 Juli 2020 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KM Sabuk Nusantara saat bersandar di salah satu pelabuhan di Kepri. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
KM Sabuk Nusantara saat bersandar di salah satu pelabuhan di Kepri. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kendati sudah memasuki era new normal, namun aktivitas pelayaran di Pelabuhan Sri Bayintan Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau masih sepi. 
ADVERTISEMENT
Bahkan, hingga kini baru satu kapal penumpang KM Sabuk Nusantara (Sanus) 80 yang melakukan aktivitas di pelabuhan tersebut.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kijang, Aan Anwar, melalui stafnya, Hendri, hingga saat ini pihaknya belum memberikan izin masuk pelabuhan kepada banyak kapal penumpang. Namun, untuk aktivitas kapal barang tidak ada batasan. 
"Jadi hanya KM Sanus 80 aja yang berlayar kesini. Kalau kapal Pelni lainnya belum ada masuk sampai sekarang," ujar Hendri.
Menurutnya, KM Sanus 80 ini melayani rute antar pulau di Kepri dan Kalimantan. Mulai dari, Pelabuhan Sri Bayintan Kijang, Tambelan, Serasan, Subi, Selat Lampa, Ranai, Pulau Laut, Sedanau, Midai, Tarempa, Kuala Maras, dan kembali ke Kijang. Sedangkan untuk Kalimantan hanya melayani satu tempat yaitu Pontianak.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, akibat pandemi COVID-19, kapal berbobot 2000 Gross Tone (GT) itu tidak dapat melayani keberangkatan penumpang tujuan Kabupaten Natuna. 
"Kapal ini mampu mengangkut 550 penumpang sekali pelayaran. Kapal ini melayani beberapa daerah di Kepri dan Kalimantan terkecuali Natuna karena pemerintah setempat belum izinkan kapal perintis ini bersandar disana," jelasnya.
Hendri juga menambahkan, untuk pelayaran ke provinsi lainnya melalui Pelabuhan Sri Bayintan Kijang juga belum dapat dilakukan. Karena, kapal-kapal besar PT Pelni (persero), mulai dari,  KM Kelud, KM Bukit Raya, dan KM Umsini yang melayani rute pelayaran Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi belum diizinkan pemerintah pusat untuk masuk ke Kijang. 
Tetapi kalau kapal yang mengangkut muatan barang masuk terus ke pelabuhan ini. Seperti kapal kargo maupun muatan kontainer. Untuk kapal kargo 6-7 kali bersandar dalam sebulan dan kalau kontainer 4 kali dalam sebulan.
ADVERTISEMENT
"Pelabuhan ini juga terapkan protokol kesehatan. Sehingga semuanya dapat bergerak dan beraktivitas zetelah dinyatakan bebas dari covid-19. Begitu juga penumpang harus ada surat Rapid Diagnostic Test (RDT) yang menyatakan sehat dan bebas virus tersebut," ucapnya.
ads