Potret Keindahan Pulau Senoa di Natuna, Kepulauan Riau

Konten Media Partner
23 Juni 2019 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret Keindahan Pulau Senoa di Natuna, Kepulauan Riau
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pesona alam Indonesia tidak hanya dibatasi oleh sesuatu yang mudah dilihat saja, melainkan ada juga yang butuh perjuangan untuk menikmatinya. Misalnya di Kabupaten Natuna, wilayah utara Indonesia ini memiliki keindahan yang mengagumkan, baik alamnya maupun sumber dayanya.
ADVERTISEMENT
Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan ini pernah menjadi rebutan China. Hal itu karena keindahannya yang terdiri dari gugusan pulau cantik sepanjang mata memandang.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar, mengatakan Natuna seperti surga dunia. Dalam sektor pariwisata, Natuna memumpuni untuk dijadikan salah satu daerah yang patut dikunjungi para wisatawan. Karena sajian alamnya yang masih terjaga, hamparan pantai, dan juga kekayaan flora dan fauna didasar laut yang akan membuat pengunjung takjub.
Pantai Pulau Senua / F. Lihat kepri
Keindahan Pulau Senua
Kabupaten Natuna memiliki banyak pulau-pulau yang masih terjaga alam dan juga ekosistemnya. Misalnya Pulau Senua atau Senoa yang terletak di ujung tanjung Senubing Tanjung Bunguran Timur, Natuna.
Pulau ini adalah pulau terluar di Natuna. Keberadaannya berbatasan dengan Malaysia timur (Kalimantan bagian utara). Diambil dari bahasa setempat, Senua atau Senoa berarti berbadan dua.
ADVERTISEMENT
Konon pulau ini merupakan inkarnasi wanita hamil yang bernama Mai Lamah. Dari bentuknya juga, Pulau Senua menyerupai perut yang sedang hamil. Pulau Senua terkenal dengan pantainya yang indah, bersih, dan dihiasi pasir kuarsa putih.
Buralimar mengatakan, Senua memiliki banyak keuntungan dari letak wilayahnya. Jika nantinya Bandara Internasional sudah ada, Senua lebih mudah untuk disambangi oleh wisatawan asing lantaran waktu yang ditempuh akan lebih singkat. Artinya, wisata ini sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Kapal kayu di dermaga Pulau Senoa. F/Kiki Firdaus
“Keindahan Pulau Senua ini harus terus dieksplorasi. Semua stakeholder, baik dari Pemerintah Daerah ditingkat kabupaten, provinsi maupun pusat harus saling bekerja sama. Serta harus ada dukungan dan kesadaran diri dari masyarakatnya agar Senua unggul dalam menjadi sebuah destinasi,” tutur Buralimar.
ADVERTISEMENT
Setiap tahunnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna menggelar Festival Pulau Senua, dan tahun ini adalah tahun ke-4 dihelat.
Spot di Pulau Senoa dengan pasir pantai yang putih menarik minat pengunjung. F/Kiki Firdaus
Kadisparbud Natuna, Hardinansyah Razani, menuturkan, di pulau Senua pengunjung bisa menikmati semua keindahan alam yang ditawarkan. Hempasan ombak dibibir pantai memanjakan pemandangan. Duduk manis di pinggir laut rasanya tidak cukup kalau belum mencoba snorkeling. Kekayaan bahari mengenai terumbu karang dan aneka safari di dasar laut menjadi sesuatu yang terus dicari banyak orang.
Daya tarik lain yang ada di pulau Senua yakni sebuah gua yang langsung menghadap ke pinggir laut. Dikelilingi batu karang yang curam, burung walet beterbangan bebas mengepakkan sayapnya. Lagi-lagi menambah suasana Senua menjadi lebih epik. Setelah berada di sana, naiklah ke puncak gua. Dari sini kita dapat melihat pemandangan Gunung Ranai, Batu Sindu, dan Pantai Tanjung.
Pulau Senua / F. Arif Naen
Menuju Pulau Senua
ADVERTISEMENT
Jika mengunjungi Pulau Senua, disarankan untuk melewati Desa Sepempang lantaran jaraknya lebih dekat, hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit. Untuk menuju ke sana, pengunjung bisa menyewa perahu atau pompong milik warga atau nelayan setempat. Harga sewanya kurang lebih Rp 400.000 untuk sekali jalan (pulang pergi).
Sepanjang perjalanan kita akan dimanjakan dengan pemandangan eksotis air laut jernih dan terumbu karang yang indah. Apalagi pemandangan Gunung Ranai yang berdiri megah dan indah sangat menarik untuk dikunjungi.
Wah, tunggu apa lagi? Mari datang dan kunjungi Pulau Senua yang merupakan salah satu spot terbaik di negeri ini!
Pengunjung mengambil foto bibir pantai. F/Aprizal
Penulis: Mily
Editor: Wak JK