Potret Pasar Kaget di Gang Perumahan di Kota Batam
PerbesarADVERTISEMENT
Ditengah mewabahnya COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia termasuk Kota Batam, lantas tak mempengaruhi para pedagang pasar kaget di Kota Batam menggelar dagangannya.
ADVERTISEMENT
Meski ramai pengunjung, namun hal itu juga sangat disayangkan oleh sejumlah pihak, pasalnya disaat pemerintah dan aparan mengimbau dan berkeras untuk menerapkan social distancing, justru warga itu sendiri membuat kerumunan.
Camat Sagulung, Reza Khadafi mengatakan bahwa selalu menghimbau warga untuk tidak berjualan di kerumunan yang mengakibatkan potensi penyebaran virus corona.
"Selalu kita imbau, kita suruh tutup, warga beralasan butuh makan. Kami imbau jaga jarak sosial distancing tapi lahan mereka terbatas," kata Reza, Rabu (30/4).
"Mereka tetap saja bandel," sambungnya.
Menurut Reza, yang paling parah ialah pedagang pasar Kaget di Kaveling Nato Berseri, Sagulung. Disana disebutnya para pedagang berjualan di gang yang notabene merupakan lokasi yang tidak memungkinkan adanya jaga jarak..
ADVERTISEMENT
"Tahulah kita kalau di gang, jalan sempit, ditambah lagi pembeli, bisa semakin sempit," ucapnya.
"Padahal kita selalu turun bersama Polisi, TNI, Satpol PP, dan Ditpam, namun tetap susah untuk melakukan penertiban," tambah dia.
Terpisah, Kabid Trantib Satpol PP Kota Batam, Imam Tohari mengatakan pihak selalu menyisiri tempat keramaian untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 di Kota Batam termasuk pasar kaget.
"Tapi sayang kesadaran masyarakat masih minim, padahal pemerintah sudah memberikan imbau dan Maklumat Kapolri untuk tidak berkerumunan," sebut dia.
Akan tetapi, lanjut dia pihaknya akan selalu mengingatkan kepada masyarakat agar tidak berkerumunan dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona termasuk pasar kaget.