Rencana Membangun Gedung LAM di Anjung Cahaya Tanjungpinang

Konten Media Partner
17 April 2021 8:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua LAM Kepri, Abdul Razak (tengah) bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad (kanan) dan Sekdaprov Kepri, TS Arif Fadillah. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Ketua LAM Kepri, Abdul Razak (tengah) bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad (kanan) dan Sekdaprov Kepri, TS Arif Fadillah. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, meminta rencana pembangunan Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau agar didesain sebaik mungkin. Agar sejalan dengan rencana revitalisasi objek-objek di Kota Tanjungpinang. Karena selain digunakan untuk Gedung LAM, harus bernuansa pariwisata dan budaya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri pertemuan dan silaturahmi dengan Ketua dan Pengurus LAM Provinsi Kepri di Kantor LAM Provinsi Kepri, Tepi Laut Tanjungpinang, Jumat (16/4).
“Untuk pembangunan gedung LAM Kepri, saya berpikir sama dengan Dato’ Wira Utama Abdul Razak. Saat pengunjung masuk dari wilayah laut, selain kubah Masjid Raya Nur Ilahi, dan Masjid Raya Penyengat, juga harusnya Gedung LAM dapat langsung terlihat, maka dengan ini saya setuju untuk dibangun di Anjung Cahaya,” ungkapnya.
Diakuinya, memang DED pembangunan Gedung LAM Provinsi Kepri ini memang belum ada, namun pihaknya akan mengalokasikannya pada APBD perubahan 2021. Supaya bisa mengejar pembangunannya di tahun 2022 mendatang.
“Saya sudah meninjau beberapa objek di pusat kota Tanjungpinang. Mesti kita dorong bagaimana orang semakin tertarik datang ke sini. Mengenai keterbatasan anggaran, maka akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari Pulau Penyengat, Gereja Ayam, jalan dari bandara dan jalan di depan Morning Bakery,” kata Ansar sembari memaparkan program-program kerja yang tengah digesanya.
ADVERTISEMENT
Selain Gedung LAM, lanjutnya, Pemprov Kepri juga mendorong perbaikan fasilitas di Pulau Penyengat. Seperti, pembangunan Tugu Bahasa di Pulau Penyengat, perbaikan fasilitas penunjang dan sebagainya, maka dibutuhkan setidaknya anggaran sebesar Rp120 miliar.
“Kita tidak akan mengubah bentuk asli peninggalan-peninggalan yang ada, tetapi meningkatkan fasilitasnya, seperti alat angkut, lampu-lampu, termasuk juga pelabuhan Penyengat. Untuk pembangunan Tugu Bahasa itu sendiri, saya akan mendekati Pemerintah Pusat melalui Menko Polhukam kemudian dimasukkan ke Kementerian PUPR," papar Ansar.
Ansar juga menambahkan, untuk melestarikan budaya Melayu, maka sudah saatnya Pemprov melahirkan Perda terkait kewajiban desain bangunan. Bangunan-bangunan baru harus mengandung ornamen nuansa Melayu.
“Nanti ruko-ruko kita wajibkan semuanya menggunakan ornamen Melayu. Agar bangunan-bangunan di Kepri bernuansa Melayu. Terutama bangunan-bangunan baru jika IMB terbit, pembangun harus setuju menggunakannya,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua LAM Kepri, Abdul Razak menyampaikan rasa terima kasihnya karena dikunjungi Gubernur Ansar untuk pertama kalinya setelah dilantik.
Menurutnya, pertemuan tersebut bukan hanya sekedar silaturahmi, tapi sangat besar artinya bagi LAM Kepri. LAM Kepri bertekad akan mendukung kebijakan- kebijakan yang akan digariskan dan ditetapkan Gubernur Ansar.
" Dengan masa jabatan Gubernur, mari kita menyatukan kata untuk tahun-tahun yang akan datang,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Razak memaparkan jumlah kepengurusan LAM Kepri yaitu sebanyak 65 orang yang terbagi atas 16 bidang, juga program-program yang sudah dijalankan bidang-bidangnya.