Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Saat Lebaran Pistol Angin Mainan Bertahan di Era Game Online
8 Juni 2019 10:13 WIB

ADVERTISEMENT
Pistol plastik mainan yang hadir setiap setahun sekali saat lebaran, masih bertahan di tahun ini ditengah-tengah pesatnya perkembangan Gadget dengan game online yang super canggih, yang kini merambah mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Sebut saja game perang online berupa battle royal seperti Playerunknown's Battlegrounds (PUBG) dan Free Fire yang kini menjadi trending dikalangan anak-anak di Kepulauan Riau.
Namun sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di lebaran kedua dan ketiga ketika musim petasan telah berakhir di bulan Ramadhan. Kini dengan uang amplop Idulfitri atau jatah amplop dari orang tua, atau rumah-rumah tetangga modal bagi anak-anak untuk membeli pistol angin mainan.
"Jadi semacam kenyataannya free fire dan pubg bang," kata Raka (10), salah satu anak yang sedang bermain pistol saat ditemui kepripedia di pasa Dabo, Kamis (6/6).
Memang tidak terlepas dari khayalan akan game online, dan ini hanya soal waktu, kalau dulu mereka berandai-andai melihat sebuah video latihan perang atau film perang yang menjadi favorit.
ADVERTISEMENT
Karena televisi yang mulai ditinggal, kini inspirasi mereka adalah PUBG dan Free Fire yang merupakan game online yang kini sangat diminati hampir semua usia. Dari anak-anak hingga dewasa.
Pemandangan di hampir semua sudut Kota Timah tersebut, tidak lepas dari anak-anak yang berjalan-jalan layaknya pasukan sebuah gank, beradu kemampuan menembak.
"Tiap hari raya puasa kami beli pistol ni, buat main main sama kawan," ujar anak lainnya.
Rezeki Penjual Pistol Mainan
Antusias pembeli tersebut, sesuai hukum ekonomi tentunya memberi dampak positif juga bagi para pedagang pistol, yang rela meninggalkan waktu Idulfitri nya hanya untuk menjual senapan mainan berbagai jenis ini sejak hari pertama Idulfitri.
Meski tergolong barang dagang musiman, namun momen yang sudah menjadi tradisi ini menjadi lahan rezeki bagi pedagang mainan tersebut.
ADVERTISEMENT
Harga yang dipatok untuk harga pistol mainan tersebut, bervariasi bahkan disesuaikan dengan kantong anak anak, yang kebetulan kecipratan uang amplop THR.
"Harga pistol yang kecil 15ribu rupiah, yang besar mulai 20ribu sampai paling tinggi 90ribu rupiah," terang Junai (32), salah satu pedagang pistol mainan di Pasar Dabo.
Ia mengaku, hampir setiap tahun menjual pistol mainan di hari lebaran. Jika diakumulasikan, setidaknya sehari terjual hingga puluhan pistol. Dari ceritanya, paling laris dihari pertama lebaran bisa terjual hingga seratus pistol.
Namun ia tidak perlu khawatir jika ratusan pistolnya itu tidak habis terjual. Ia bersama rekannya kembali mem-packing dagangannya tersebut untuk dijual lagi ditahun mendatang.
Menurut Junai, mainan jenis ini memiliki resiko tersendiri, untuk itu dirinya dan pedagang lain sepakat untuk terus mengimbau pembeli untuk tidak sembarangan menembak.
ADVERTISEMENT
"Kalau yang beli sama orang tuanya kita tanyakan dulu, pak atau ibu, ini gunakan peluru tidak?," Ujarnya.
Meski tidak mematikan, dirinya tetap mengantisipasi agar anak anak tidak salah menggunakan pistol mainan berpeluru bulat itu. Selama menjual, ia tetap mempertanyakan izin mengunakan peluru atau tidak jika bersama orang tua.
Sedangkan untuk usia yang sedikit remaja, pria kelahiran Padang ini berpesan agar tidak menembakkan peluru kepada orang orang ataupun hewan ternak.
"Kalau anak kecilkan tanpa peluru sudah cukup, yang penting suaranya, kalau yang sudah agak besar kita pesankan jangan nembak orang," ujarnya
--
Penulis : Hasrullah
Editor : Wak JK