Salah Satu Apotek di Batam Terapkan Biaya Tambahan Servis Charger

Konten Media Partner
16 Februari 2020 10:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Slip pembayaran. Foto: Istimewa
Sejumlah pasien umum di salah satu Apotek di Kota Batam, yang terletak di Fanindo Batu Aji, mengeluhkan adanya biaya tambahan yang ditagih pihak manajemen sebagai biaya service charger.
ADVERTISEMENT
Salah satu pasien HN mengatakan, pada saat dirinya membayar tagihan, tiba-tiba ada biaya tambahan seperti masker dan sarung tangan serta tempat servis charger yang dibebankan kepada pasien rawat inap.
"Saya kaget, kok ada biaya service charger yang nilainya Rp 22.450 selama dua malam, ditambah lagi untuk masker perawat juga dibebankan kepada pasien," kata HN kepada wartawan saat ditemui di Apotek tersebut, di Batam, Sabtu (15/2/2020).
Dengan adanya biaya tambahan itu, dirinya langsung bertanya kepada petugas di apotek tersebut, namun petugas itu mengatakan bahwa biaya service charger merupakan biaya listrik yang dibebankan kepada setiap pasien.
"Itu jawaban dari petugas perempuan yang berpakaian masker dengan baju batik itu kepada kami," kata dia.
Ilustrasi Charger Handphone. Foto: Shutter Stock
Senada dengan NR, pasien lainnya juga mengeluhkan tidak adanya konfirmasi oleh pihak klinik tentang cek darah, hal itu dilakukan secara tiba-tiba tanpa ada konfirmasi dan langsung dikenakan biaya.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan proses inap selama satu hari dengan tagihan Rp 1,8 juta ia langsung kaget, itu termasuk biaya tambahan service charger.
"Saya heran, kenapa di waktu masuk, tanpa ada konfirmasi dari petugas Lab apakah bisa cek darah."
"Ditambah lagi dengan pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh pihak Apotek itu tidak ada ramah dan senyum," tamba NR.
Di tempat yang sama, Ridwan, pihak keamanan saat dikonfirmasi pewarta menyebutkan bahwa untuk biaya tambahan service charger dirinya akan bertanya kepada manajemen terlebih dahulu.
"Berhubung hari Sabtu jadi manajemen setengah hari, dan Senin saya akan konfirmasi dengan manajemen, kebenarannya seperti apa," kata dia.
Ridwan tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan pewarta, karena bukan kapasitasnya untuk memberikan statement. Namun ia berjanji akan konfirmasi hal tersebut kepada manajemen.
ADVERTISEMENT
"Hari Senin saya akan info kembali, seperti apa penjelasan dari manajemen," sebut dia.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmardji mengaku baru tahu adanya biaya tambahan service charger (listrik red) yang ditagih pihak manajemen Apotek tersebut.
"Baru dengar saya itu adanya biaya tambahan, (listrik red) bila pasien tidak terima dengan hal tersebut bisa laporkan ke Yayasan Lembaga Konsumen Batam (YLKB)," kata Didi.