news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sebuah SPBU di Sagulung Batam Tutup, Diduga Lakukan Kecurangan

Konten Media Partner
20 Februari 2023 21:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPBU Codo di jalan Suprapto, Sagulung, Kota Batam tutup. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
SPBU Codo di jalan Suprapto, Sagulung, Kota Batam tutup. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Codo, yang terletak di jalan Suprapto, Sagulung, Kota Batam dikabarkan tutup dalam dua pekan terakhir ini.
ADVERTISEMENT
Penutup ini diduga buntut sidak tera ulang meteran di SPBU tersebut yang dilakukan Dinas Perlindungan dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam belum lama ini.
"Dugaan ada temuan sehingga pihak SPBU ditutup," kata salah satu warga sekitar, Bangun, Senin (20/2).
Menurutnya, meteran di SPBU tersebut diduga bermasalah yang mengakibatkan pembeli BBM dengan nominal tertentu akan mendapatkan volume yang berbeda dengan SPBU lainnya.
"Kita duga ada masalah, karena kita isi minyak pasti beda dengan SPBU lain," kata Bangun lagi.
Meski terjadi penutupan, Bangun menilai seharusnya  ada pemberitahuan terlebih dahulu ke masyarakat.
"BBM inikan termasuk dibutuhkan khalayak, seharusnya ada pemberitahuan tutup. Gegara apa gitu," pungkasnya.
Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, saat dikonfirmasi membenarkan penutupan SPBU Codo tersebut karena didapati menyalahi aturan.
ADVERTISEMENT
"Penutupan setelah, kami lakukan lakukan tera ulang pompa. Terdapat kecurangan," kata Gustian kepada kepripedia, Senin (20/2).
Dijelaskannya, berdasarkan aturan Direktorat Metrologi Departemen Perdagangan, toleransi yang diberikan Pertamina ke pihak SPBU hanya sebesar 0,5 persen.
"Yang artinya setiap 20 liter BBM yang disalurkan kepada pembeli atau konsumen, maka jumlahnya bisa plus atau minus maksimum 100 mililiter," jelas dia.
Namun di SPBU Codo, lanjut, hasil tera ulang seluruh pompa, batas toleransinya mencapai 1,875 persen.
"Itu tentu sangat merugikan bagi masyarakat yang mengisi bahan bakar di sana," ungkap Gustian.
Ia menduga, kecurangan terjadi di tiga unit pompa di SPBU tersebut dengan cara mengakali salah satu nozel.
"Total ada 12 nozel dan 3 pompa yang ada di sana. Dari hasil tera, seluruhnya tidak ada yang benar. Jadi dengan kecurangan ini pihak manajemen diduga mendapat keuntungan per bulan Rp 75 juta," ungkap Gustian lagi.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata dia, pihak SPBU diberikan batas waktu penutupan sementara untuk perbaiki dan normalisasi pada seluruh unit pompa pengisian bahan bakar.
"Ini harus diperbaiki dan normalkan kembali," tutupnya.
Sementara itu, pihak SPBU Codo belum memberikan keterangan terkait penutupan tersebut.
Pantauan kepripedia, tampak pintu masuk SPBU tersebur digembok dan tidak ada petugas sama sekali. Di pagarnya terdapat tulisan 'tutup sementara'.