Sensasi Mendaki Puncak Gunung Jantan di Kepulauan Riau

Konten Media Partner
22 Desember 2019 16:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandanhan dari puncak Gunung Jantan, Karimun. Foto : Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pemandanhan dari puncak Gunung Jantan, Karimun. Foto : Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Mendaki Gunung tertinggi tentu memiliki sensasi yang berbeda. Bagaimana keseruan mendaki Gunung Jantan Karimun?. Kepripedia, Minggu (22/12), coba menjelajahi gunung tertinggi kelima di Provinsi Kepulauan Riau tersebut.
ADVERTISEMENT
Gunung Jantan berada di Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Gunung ini memiliki ketinggian 439 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL).
Untuk bisa tiba di atas puncak, akan memerlukan waktu selama 80-90 menit perjalanan.
Perjalanan pun dimulai pukul 08.30 WIB. Sebelum memulai pendakian, lebih dahulu kami menyiapkan logistik yang diperlukan seperti makanan, minuman, alat memasak (Nesting), P3K, dan lain sebagainya. Setelah itu, baru dapat memulai pendakian.
Untuk mencapai puncak Gunung Jantan pendaki harus melalui track yang cukup berat. Sebab, medan yang harus dilalui berbatu dan kemiringin yang terjal dan curam. Ditambah lagi, banyak bebatuan besar yang menjulang tinggi yang biasa digunakan sebagai jalur pendakian, maka sangat disarankan menggunakan tongkat untuk membantu pendakian (trekking pole).
Tim kepripedia bersama pendaki lain menapaki jalur batu besar di Gunung Jantan. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Berbagai pesona dan daya tarik Gunung Jantan selalu menjadi magnet bagi setiap para pendaki. Bentang alam dan lanskap, serta pemandangan indah dari atas puncaknya menjadi bayaran yang setimpal selama melalui medannya.
ADVERTISEMENT
Apalagi selama pendakian, nuansa asri dan alami masih begitu terasa. Terlihat beragam jenis flora dan fauna seakan menyambut para kedatangan para pendaki ketika memasuki areal track menuju ke atas puncak.
Setelah melakukan perjalanan kurang 30 menit, pendakian pun dihentikan untuk melepas kepenatan di pos peristirahatan atau base camp. Di sini, banyak di jumpai para pendaki lain yang tengah melepas penat sesaat sebelum merasakan sensasi berada di atas puncak Gunung Jantan.
"Lepas penat dahulu sekejap, baru perjalanan kita lanjutkan," ungkap Ilfitrah, seorang pendaki.
Pendaki saat berisitrahat. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Apa yang menarik di Gunung Jantan Karimun?
Ketika para pendaki tiba di atas puncak Gunung Jantan, secara langsung dapat menyaksikan bentang alam dengan view pegunungan dan laut. Selain itu, anda juga akan dapat melihat aktivitas hilir mudik kapal di perairan.
ADVERTISEMENT
Secara geografis, Kabupaten Karimun memang berdekatan dengan dua negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura. Ketika pendaki melakukan aktivitas pendakian di Gunung Jantan maka secara otomatis akan menerima pesan roaming dari Malaysia, bahkan penggunaan data internet secara langsung seperti tengah berada di negeri Jiran tersebut.
Selain itu, Gunung Jantan juga memiliki objek wisata air terjun, kawasan ini kerap menjadi pilihan bagi masyarakat saat menghabiskan waktu berlibur. Lokasi air terjun tepat berada di kaki Gunung, itu bisa ditemui ketika anda akan memulai pendakian.
Pemandangan dari puncak Gunung Jantan. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Legenda di Gunung Jantan Karimun
Selain memiliki keindahan yang memikat, Gunung Jantan memiliki legenda yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Legenda ini berawal dari kisah Bajang, seorang anak laki-laki dari keturunan Siam yang berasal dari Sayong Pinang, yang sekarang dikenal dengan daerah Johor, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Badang menjadi seorang pemuda yang tangguh dan memiliki kekuatan luar biasa, hingga kisahnya diketahui sampai berbagai penjuru, salah satunya ialah India. Walaupun ia memiliki kekuatan, namun ia gunakan kekuatan tersebut dalam hal kebaikan.
Makam serta jejak kaki badang terdapat di atas batu yang terletak di kawasan Tanjung Balai Karimun. Gunung jantan ini dikenal sebagai tempat bertarung Badang untuk melawan perompak. Sampai saat ini, penduduk setempat meyakini siapa saja yang bertarung di atas puncak gunung ini pasti akan menumpahkan darah.
Para pendaki menanjak menuju puncak Gunung Jantan. Foto: Khairul S/kepripedia.com