Sudah 2 Mutasi COVID-19 Ditemukan di Kepri

Konten Media Partner
25 Mei 2021 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Foto: NIAID
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: NIAID
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada sudah ada 2 varian baru virus corona pernah ditemukan di Provinsi Kepulauan Riau. Yakni varian Inggris B117 dan B1525.
ADVERTISEMENT
Varian baru COVID-19 B1525 baru terdeteksi di Kepri pada April 2021 lalu. Saat itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Bisri menyebutkan varian ini dideteksi oleh Puslitbangkes.
Varian ini diketahui masuk melalui Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia sekitar bulan Februari 2021. Seorang PMI itu berangkat dari Malaysia menuju Batam menggunakan Feri.
Kemudian setelah diketahui terpapar COVID-19 ia harus menjalani isolasi mandiri di Rumah Singgah di Batam sebelum kembali ke kampung halamannya. Ia juga disebutkan tidak mengalami gejala yang berarti.
"Terdeteksi sudah ada sejak Februari atau Maret lalu," jelas Bisri, Jum'at (16/4) lalu.
Pasien dari varian ini sudah dinyatakan sembuh dan telah kembali ke kampung halamannya. Sedangkan kasus dari B1525 ini hingga kini tidak lagi ditemukan di Kepri.
ADVERTISEMENT
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, menerangkan varian Corona B1525 itu memiliki mutasi 'Eek' E484K. Corona B1525 ini tak termasuk variant of concern (VOC).
"Ini varian yang diperhatikan ya bukan varian yang diwaspadai," ungkap Nadia dikutip dari situs Kemenkes beberapa waktu lalu.
Berselang sebulan kemudian, tepatnya Mei 2021 ini, kasus COVID-19 varian baru, B117 asal Inggris ditemukan di Batam, Kepri. Varian ini diketahui berdasarkan laporan dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.
"Hingga sekarang baru satu yang ditemukan. Ada sampel yang kita temukan dan masih kita dalami asal muasalnya," kata Kepala BTKLPP Batam Budi Santosa kepada kepripedia, Selasa (25/5).
Menurut Budi, Varian B117 ini sama persis dengan varian yang menghebohkan Inggris beberapa waktu lalu. Varian tersebut lebih cepat menular dari varian yang sebelumnya menginfeksi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang ini lebih gampang tertular dari yang lama," katanya.
Budi menerangkan, hingga sekarang asal terpaparnya satu orang yang terdeteksi mutasi corona B117 ini masih misterius.
"Kita belum tahu tertular dari mana, entah dari pasar dan tetangga, namun tim Pemda atau dinas yang akan menindaklanjutinya," kata Budi.
Dijelaskanya pasien tersebut merupakan warga bilangan Batam Center yang bukan pekerja migran. Pasien ini tidak kemana-mana, tidak ke luar kota sehingga sulit untuk lacak penularannya.
"Pasien ini merupakan warga Batam sehingga perlu peran aktif dan kesadaran semua pihak agar kembali memperketat aturan protokol kesehatan yang ada," jelasnya.