news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tak Ada Takbiran Keliling di Lingga, Warga yang Mudik Sedih

Konten Media Partner
1 Mei 2022 21:18 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pawai takbir di Dabo Singkep, Lingga sebelum pandemi COVID-19. Foto: Hasrullah/kepripedia.com.
zoom-in-whitePerbesar
Pawai takbir di Dabo Singkep, Lingga sebelum pandemi COVID-19. Foto: Hasrullah/kepripedia.com.
ADVERTISEMENT
Hampir 2 tahun diterpa pandemi COVID-19 membuat banyak perantau asal Kabupaten Lingga tidak dapat mudik ke kampung halaman. Begitu pun semarak perayaan Idul Fitri yang sangat terbatas untuk menghindari kerumunan dan penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Namun di tahun 2022 ini, tepatnya Idul Fitri 1443 pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik dengan tetap menerapkan persyaratan prokes COVID-19. Kebijakan ini pun dimanfaatkan para perantau untuk melepas rindu kampung halaman.
Tak sedikit yang mudik untuk menikmati suasana lebaran yang penuh semarak di kampung halamannya, termasuk takbir keliling di Kabupaten Lingga yang sudah digelar bertahun-tahun dan menjadi tradisi. Namun sayangnya, takbir keliling di Kabupaten Lingga tidak digelar tahun ini.
Hal ini lalu membuat sejumlah perantau yang mudik merasa sedih karena 2 tahun tidak mudik namun saat dapat berlebaran di kampung halaman justru tak lagi semarak seperti dulu.
"Sayang sekali tidak ada takbir keliling, padahal selain melepas rindu bersama keluarga yang kita nanti-nantikan meriahnya di kampung ya pintu gerbang dan malam Idul Fitri ini," ujar salah satu warga, Zainudin, Minggi (1/5).
ADVERTISEMENT
Pria yang bertahun-tahun merantau di Jawa Timur ini mengaku sangat rindu dengan suasana malam Idul Fitri. Ia pun bernostalgia beberapa tahun yang lalu saat mudik sebelum pandemi, mulai dari semarak 7 likur dengan banyaknya lampu colok hingga malam takbiran yang sangat meriah dengan takbiran keliling dan beragam mobil hias.
"Ini bawa istri dari Jawa Timur, harap-harap dapat menunjukkan meriahnya di kampung. Tapi sayang takbir keliling tidak ada," katanya lagi.
Hal serupa juga disampaikan Syuaib yang juga merantau ke Jawa. Ia mengaku antusias saat mendengar berita beberapa daerah di Kepri menggelar pawai takbir. Namun ternyata di Dabo Singkep, Lingga tidak digelar.
"Di Batam informasinya ada pawai takbir. Padahal Lingga sendiri kasus COVID-19 sudah sangat rendah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ia menghargai kebijakan tidak menggelar takbir keliling tersebut karena untuk antisipasi penyebaran atau kasus baru COVID-19.
"Mungkin antisipasi kasus (COVID-19) melonjak ya, karena kan banyak orang dari luar balik," tuturnya.
Terpisah, Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Singkep, Alguzamid, menerangkan bahwa semula pihaknya telah berencana untuk menggelar pawai takbir tahun ini. Namun dengan berbagai pertimbangan dari pihak terkait akhirnya diputuskan tidak dilaksanakan.
"Kita (PHBI) sudah berkoordinasi bolak balik dengan Polres, Camat, dan Sekda, tapi takbir keliling diputuskan tidak dapat dilaksanakan," jelasnya.
Beberapa pertimbangan hasil koordinasi di antaranya terkait kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang melarang kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan dan keramaian dalam skala yang besar untuk mencegah lonjakan COVID-19 yang belum sepenuhnya usai.
ADVERTISEMENT
"Kami dari PHBI khususnya meminta maaf," ucapnya.