Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Tutup Aktivitas Pelabuhan Rakyat di Karimun, KSOP Disebut Rugikan Masyarakat
24 Oktober 2022 12:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
KSOP kelas I Tanjungbalai Karimun, menghentikan akitivitas pelabuhan rakyat yang terletak di kawasan Kolong, Kelurahan Sungai Lakam Barat, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun.
ADVERTISEMENT
Penutupan itu menyusul adanya pemberitaan yang menyebut bahwa pelabuhan tersebut menjadi 'pelabuhan hantu' yang dituding kerap digunakan untuk menyelundupkan berbagai jenis barang-barang ilegal.
Tokoh masyarakat setempat, Azman Zainal, menyebutkan langkah menutup segala kegiatan di pelabuhan itu tidak profesional bahkan cenderung tidak memihak dan memperhatikan ekonomi masyarakat yang menggantungkan hidup di sana.
"Terkait pemberitaan itu jadi gaduh, tapi ini tempat masyarakat cari makan. Karena ada disebut sebagai pelabuhan hantu," kata Azman.
Azman mengungkapkan, penghentian itu diberlakukan sejak Sabtu (22/10) tanpa adanya pemberitahuan secara resmi. Kapal-kapal pengangkut logistik yang akan diberangkatkan juga tidak memperoleh izin clearance dari KSOP.
"Clarence kita tidak ditandatangani saat kapal akan berangkat. Jangan main-main dengan masyarakat nanti bisa mendatangi KSOP. Mereka hanya minta keadilan," tegas dia.
ADVERTISEMENT
"Kalau minta setor, kita setor. Terus terang saja. Jadi kita buka-bukaan saja. Kenapa harus takut atas pemberitaan itu, takut apa karena ada main?," tambahnya.
Dijelaskannya, pelabuhan tersebut sudah beroperasi sejak tahun 1986. Setidaknya terdapat 7 lokasi pelabuhan yang biasa digunakan sandar nya kapal-kapal pengangkut LPG, sembako, bahan material bangunan dan berbagai kebutuhan logistik lainnya.
"Satu pelabuhan ada 2 sampai 3 kapal yang saat ini masih tertahan. Di pelabuhan ini banyak buruh yang bekerja. Kita minta KSOP harus cepat selesaikan masalah ini. Jangan hanya karena pemberitaan yang miring soal mereka jadi seperti ini. Kalau ini tidak ditanggapi, kita akan aksi," terangnya.