Warga Batam Kesulitan Peroleh LPG 3 Kg, Pertamina Ungkap Alasannya

Gas LPG 3 Kg. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sejumlah warga Batam mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram di wilayah Sagulung dan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau.

Salah seorang warga, Tiara, menyebut satu pekan belakangan gas elpiji kosong di sejumlah pangkalan.

"Biasanya saya beli di pangkalan, tempat saya tinggal, tapi lagi kosong belum masuk, kalau saya tak mau beli di eceran karena mahal," ujar Tiara, Senin (13/3).

Karena gas belum masuk, kata dia, sehingga dirinya menitipkan tabung di pangkalan. Ini supaya tidak bolak-balik membawa gas dari rumah ke pangkalan.

"Kita titip dulu mana tahu, cepat masuk. Info dari pangkalan hari ini masuk," kata dia.

Seorang pemilik pangkalan di Sagulung, Bulimar mengatakan, tersendatnya distribusi gas sejak satu pekan belakangan terjadi di pangkalannya.

Menurut dia, suplai gas elpiji 3 kilogram dari agen dan Pertamina yang diterima sudah minggu belakangan.

"Gas masuk sekitar 2 minggu yang lalu dari agen. Ada sedikit terlambat dari hari yang biasa dikirim," kata dia.

Ia mengaku bahwa telah membayar gas ke agen, namun hingga saat gas belum diantarkan. Jika waktu hari biasanya, pengantaran gas dilakukan dua kali dalam satu pakan sesuai dengan kebutuhan.

"Info yang kami peroleh pengantaran gas ke pangkalan terkendala karena gas habis," sebut dia.

Terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria membenarkan distribusi gas ke pangkalan dari agen terkendala.

"Yang dari agen ada keterlambatan beberapa jam. Ada kendala teknisi transportasi kapal dari kemarin. Posisi kapal sudah di Uban sedang loading," ujarnya.

Pertamina meminta agen untuk segera menyalurkan secara ekstra ke setiap pangkalan resmi. Hal ini guna menutupi keterlambatan dari hari biasa.

Meski demikian, ia memastikan stok gas elpiji masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Ramadhan mendatang.

"Kita minta agen menyalurkan ekstra supaya dapat menutupi yang keterlambatan," imbuh dia.