STIKOM InterStudi Gagas Belajar Parlemen di Sekolah Parlemen

Mahasiswa sebagai agent of change mempunyai peranan penting dalam regulasi pemerintahan. Dalam rangka memperingati hari Sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2022, STIKOM InterStudi bekerjasama dengan Setjen DPR RI bagian Humas menyelenggarakan kegiatan Sekolah Parlemen Mahasiswa yang dilaksanakan pada hari Kamis- Jumat bertepatan tanggal 27-28 Oktober 2022 yang dilaksanakan di Aula InterStudi. Acara ini dilaksanakan selama 2 hari dengan rangkaian workshop dan simulasi sidang. Dalam acara ini mengundang 7 kampus diantara nya dari kampus STIKOM, STDI InterStudi, ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Institut STIAMI, STAB Nalanda, Universitas Indraprasta, dan Universitas Respati dan menghadirkan 100 orang peserta dengan dosen pendamping.

Foto bersama Narasumber dan Dosen Pendamping dari STIKOM, STDI InterStudi, ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Institut STIAMI, STAB Nalanda, Universitas Indraprasta, dan Universitas Respati

Kegiatan ini dibuka oleh bapak Rizky Fauzi.,S.IKom.,M.IKom selaku Waket 3 bidang kerjasama, kemahasiswaan, dan alumni dan turut mengundang narasumber Ibu Hj. Himmatul Aliyah,S.Sos.,M.Si selaku Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra dan Ario selaku Vocalis dari lyla band. Terlihat juga ibu Kurnia, SE., MM selaku Ketua SPMI STIKOM InterStudi, Ibu Amalia Azmi Sitorus S.Pd.,M.IKom selaku dosen di STIKOM InterStudi dan dosen lainnya. Acara pertama dibuka dengan workshop yang dipandu oleh MC Nagita Putri, kegiatan ini mengusung tema “Bahaya Narkoba untuk Pemuda”. Dalam diskusi ibu Hj. Himmatul Aliyah,S.Sos.,M.Si menyampaikan bahwa selaku generasi muda jangan sampai terperangkap dalam lingkar setan narkoba. Karena itu akan merusak generasi bangsa, jangan pernah mencoba untuk hal seperti itu. Setelah penyampaian oleh ibu Hj. Himmatul Aliyah menyampaikan informasinya dilanjutkan oleh Ario selaku vocalis lyla band juga ikut menambahkan bahwa di dunia entertainment beliau banyak sekali menyaksikan sekeliling yang terjerat obat terlarang namun ia tidak ingin terjerat juga seperti sekelilingnya.

Sambutan oleh Bapak Rizky Fauzi S.IKom.,M.IKom selaku Waket 3 bidang kerjasama, kemahasiswaan dan alumni STIKOM InterStudi

Ario berpesan kepada generasi muda bahwa kita harus lebih menyadari awal mula tujuan kita dalam menitih karir. Ada keluarga, orang tua yang sedang menunggu kabar bahagia dari kita. Kegiatan diskusi pun berjalan dengan sangat lancar, banyak mahasiswa yang ikut serta dalam menyampaikan pertanyaan dan gagasannya. Usai ibu Hj. Himmatul Aliyah dan bapak Ario menyampaikan materinya selanjutnya diberikan sertifikat kepada kedua narasumber dan kampus-kampus yang tergabung dalam kegiatan ini.

Penyampaian Materi oleh Narasumber Hj. Himmatul Aliyah (Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra) dan bapak Ario (Vocalis Lyla Band)

Tidak hanya sampai disitu setelah pemaparan dari ibu Hj. Himmatul Aliyah dan Ario berakhir dilanjutkan pemaparan dari kak Leidena Sekar Negari yang merupakan tim Humas DPR RI. Adapun tema yang dibawakan dalam penyampaian perihal mekanisme dan sistematis persidangan di parlemen. Hal ini sangat dibutuhkan mahasiswa, karena mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan ini nantinya juga akan melakukan simulasi sidang dengan arahan tim humas DPR RI. Setelah semua narasumber menyampaikan pemaparan, mahasiswa diarahkan untuk tergabung dalam kelompok yang sudah ditentukan dan berperan sebagai fraksi yang telah ditentukan juga.

Pemaparan materi dari kak Leidena Sekar Negari yang merupakan tim Humas DPR RI.

Adapun Fraksi yang sudah dibentuk adalah Fraksi Pagaruyung, Fraksi Majapahit yang berperan sebagai fraksi terbesar, Fraksi Padjajaran, Fraksi Gowa dan Fraksi Kaimana. Ada mahasiswa yang berperan ketua DPR RI, Wakil I ketua DPR, Wakil II Ketua DPR, Ketua Komisi, Wakil ketua komisi dan Menteri Kemenkumham yang merupakan perwakilan dari pemerintah. Setelah diskusi dirasa cukup sebagai bekal mahasiswa untuk sidang acara ditangguhkan dan akan dilanjutkan hari selanjutnya.

Simulasi Sidang Sekolah Parlemen Mahasiswa 2022

Dihari selanjutnya bertepatan hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober mahasiswa melakukan kegiatan simulasi sidang DPR RI. Namun sebelum acara tersebut dimulai ada informasi pembuka yang dibawa oleh kak Indah Kurniasari, S.Sos., M.Kesos selaku Pranata Humas Ahli Muda bagian Hubungan Masyarakat dan Pengelolaan Museum DPR RI di lanjutkan sambutan oleh Ibu Amalia Azmi Sitorus S.Pd.,M.IKom yang mewakili Waket 3 bidang kemahasiswaan, kerjasama dan alumni STIKOM InterStudi dan disambung sambutan dari bapak Mua'mmil Rokhily S.Sos selaku Kepala Subbagian Promosi, Diseminasi, dan Edukasi Publik Hubungan Masyarakat dan Pengelolaan Museum DPR RI.

Penyerahan Plakat dari STIKOM InterStudi kepada Devisi Humas Setjen DPR RI

Sebelum acara simulasi sidang dimulai ada penyerahan plakat dari STIKOM InterStudi kepada Humas DPR RI dan penyerahan cendramata dari Humas DPR RI kepada STIKOM InterStudi sebagai tanda kolaborasi. Kegiatan ini berjalan sangat menarik, beberapa mahasiswa yang tergabung dalam acara ini menyampaikan gagasan dan argument dengan penuh kritis, bahkan ketika dilemparkan sebuah isu namun tidak mendapat solusinya mahasiswa juga ikut melakukan lobbying untuk mendapatkan problem sloving. Dalam kegiatan ini menghasilkan 5 peserta terbaik yaitu pertama Muhammad Farhan dari Universitas Indraprasta, kedua Muhammad Farhan Dzakwan dari ITB Ahmad Dahlan Jakarta, ketiga Wiratama Rafi Mahardika dari STIKOM InterStudi, keempat Bima Iryanto Abdul Malik dari Universitas Respati dan kelima Tiffani Caesary dari Universitas Indraprasta. Seluruh peserta yang tergabung dalam kegiatan ini juga mendapatkan e-sertifat dari STIKOM InterStudi sebagai penyelenggara kegiatan.

Foto bersama peserta dan seluruh elemen kegiatan

Kegiatan ini juga turut dimeriahkan oleh sponsor Kimia Farma, Deepublish, Astro, English Friends, Telkomsel, PublicaFM, dan Kopi Masa Depan. Melihat antusias peserta STIKOM InterStudi dan Humas DPR RI berharap kedepannya akan banyak kegiatan seperti ini yang memacu pemikiran kritis mahasiswa. Dengan diadakannya kegiatan seperti ini mahasiswa akan lebih memahami untuk proses pembuatan mekanisme persidangan di DPR RI dan ketika kelak mahasiswa menggantikan posisi tersebut, mereka telah mempunyai bekal dalam persidangan DPR RI.