Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Benarkah Jokowi seorang komunis?
6 Juli 2017 11:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Kesadaran Adalah Matahari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak Pemilu 2014, isu mengenai Jokowi seorang Komunis terus bergulir. Jokowi dianggap sebagai anak keturunan PKI. Tapi benarkah Jokowi seorang Komunis? Tentu Itu tidak benar!
Terkait hal itu ada beberapa alasannya.
ADVERTISEMENT
Gerakan komunis di Indonesia telah hancur sejak 1965-1966. Operasi militer dan pembersihan orang-orang yang terlibat di dalam gerakan tersebut sudah dilakukan. Peraturan hukum untuk mencegat tumbuhnya gerakan komunis baru sudah dibuat dan tak pernah diamandemen hingga sekarang. Screening untuk para aparat negara terus dilakukan, hingga stigma negatif masyarakat terhadap komunis belum hilang saat ini. Dan sejak kegagalan kudeta 1965, gerakan komunis di Indonesia tidak pernah lagi menjadi kenyataan.
Jokowi adalah anak dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi. Pasangan Noto Mihardjo-Sudjiatmi menikah pada 1959. Setelah itu, keduanya berbisnis jual-beli kayu di Solo, yang sudah lebih dulu ditekuni ayah Sudjiatmi, Wirorejo. Bisnis itu jugalah yang menurun ke Jokowi.
Terkait tuduhan mengenai Jokowi komunis sudah dibantah oleh Ibundanya. Sang Ibu membantah apa yang tertulis dalam buku "Jokowi Undercover" yang menyebutkan Jokowi sebagai anak PKI. Beliau menceritakan sosok ayah kandung Presiden yang selama ini jarang diberitakan. Ia membantah bahwa keluarganya pernah terlibat dalam gerakan komunisme di Indonesia. Bantahan itu disampaikan ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo saat acara syukuran tahun baru yang digelar di kediaman ibunda Presiden Joko Widodo di Solo, Senin (2/1/2016).
ADVERTISEMENT
Selain dibantah oleh pihak keluarga. Tuduhan itu juga ditepis oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Lembaga Negara yang berwenang dalam menyelidiki informasi terkait keamanan dan kedaulatan NKRI.
BIN sudah melakukan penelusuran kepada lembaga-lembaga yang di masa lalu mempunyai catatan mengenai anggota PKI dan keluarganya. Berdasarkan penelusuran tersebut, BIN memastikan tidak ada catatan bahwa orang tua Presiden Jokowi adalah tokoh atau kader PKI, baik di Giriroto, Boyolali, maupun di daerah lain. BIN menyatakan bahwa itu adalah fitnah.
Tanggapan mengenai Jokowi bagian dari gerakan komunis juga datang dari lembaga keagamaan Islam, Nahdhatul Ulama (NU). Pengurus PBNU yang juga intelektual muslim, Imam Aziz membantah tudingan Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi dianggap komunis. "Jokowi bukan komunis, ia sudah haji berkali-kali," katanya. Tuduhan itu menurutnya juga fitnah yang keji dan berlebihan.
ADVERTISEMENT
Berbeda pandangan soal pilihan politik merupakan hal yang wajar. Tapi upaya menyebarkan informasi yang tidak tepat apalagi fitnah mengenai latar belakang kehidupan seorang Presiden adalah tindakan keji. Dan setiap agama pasti melarang tindakan keji tersebut. (*)