Konten dari Pengguna

Bahaya Merokok Bagi Anak Muda

Kevin Aditia
Mahasiswa Fakultas Hukum Prodi Ilmu Hukum S1 Universitas Pamulang
31 Oktober 2024 13:49 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kevin Aditia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/image-photo/man-holding-cigarette-his-hand-he-2250380903
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/image-photo/man-holding-cigarette-his-hand-he-2250380903
ADVERTISEMENT
Baik merokok maupun penggunaan vape (rokok elektrik) memiliki bahaya bagi anak muda. Berikut adalah penjelasan tentang keduanya:
ADVERTISEMENT
1. Ketergantungan Nikotin: Anak muda yang merokok lebih mudah kecanduan nikotin karena otak mereka masih berkembang. Ketergantungan ini bisa sulit diatasi dan sering berlanjut hingga dewasa.
2. Kerusakan Paru-Paru: Merokok pada usia muda menyebabkan kerusakan paru-paru, termasuk penyakit seperti asma, bronkitis kronis, dan penurunan fungsi paru-paru.
3. Gangguan Pertumbuhan Otak: Nikotin dapat mengganggu perkembangan otak yang mengatur pengendalian impuls, memori, dan kemampuan belajar.
4. Penyakit Jantung dan Kanker: Anak muda yang mulai merokok lebih awal memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, kanker paru-paru, dan berbagai penyakit serius lainnya di kemudian hari.
5. Pengaruh Sosial dan Ekonomi: Merokok adalah kebiasaan yang mahal dan dapat mempengaruhi keputusan keuangan serta pergaulan anak muda.
ADVERTISEMENT
Bahaya Vape Bagi Anak Muda
1. Ketergantungan Nikotin: Sama seperti rokok, vape mengandung nikotin yang sangat adiktif. Banyak anak muda yang mulai menggunakan vape tanpa menyadari tingkat ketergantungan yang bisa terjadi.
2. Gangguan Perkembangan Otak: Nikotin dalam vape juga dapat mempengaruhi otak yang sedang berkembang, mengganggu fungsi kognitif dan kemampuan belajar.
3. Risiko Penyakit Paru-Paru: Walaupun tidak menghasilkan asap seperti rokok, vape menghasilkan aerosol yang mengandung zat berbahaya, seperti logam berat, bahan kimia beracun, dan partikel ultrafine yang dapat masuk ke paru-paru. Kasus "vaping-related lung injury" telah dilaporkan, yang menunjukkan risiko penyakit paru-paru akut.
4. Kecenderungan Perilaku Berisiko: Menggunakan vape bisa menjadi pintu masuk untuk mencoba produk tembakau lain atau zat-zat adiktif lainnya. Ini dapat meningkatkan perilaku berisiko di kalangan anak muda.
ADVERTISEMENT
5. Persepsi Keliru Tentang Keamanan: Banyak anak muda menganggap vape lebih aman daripada rokok, padahal risiko kesehatan dari vape belum sepenuhnya dipahami dan tetap ada. Penggunaan bahan perasa dalam vape juga dapat memicu iritasi dan kerusakan pada saluran pernapasan.
6. Penyakit Jangka Panjang yang Tidak Diketahui: Karena vape relatif baru, dampak jangka panjangnya masih dalam penelitian. Namun, ada kekhawatiran bahwa efeknya bisa merusak kesehatan paru-paru dan kardiovaskular.
Baik merokok maupun vape berbahaya bagi anak muda, terutama karena keduanya melibatkan nikotin yang sangat adiktif dan merusak kesehatan. Merokok sudah dikenal luas sebagai penyebab penyakit serius, sementara vape mungkin dipersepsikan lebih aman, tetapi tetap membawa risiko kesehatan yang signifikan. Anak muda sebaiknya dihindarkan dari keduanya untuk mencegah masalah kesehatan di masa depan.
ADVERTISEMENT