Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Undip Ajak Warga Menuntaskan Masalah Sampah Melalui Komposting

Kevin Lo
Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro 2019
25 Agustus 2023 6:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kevin Lo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Sosialisasi Masalah Persampahan di Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Sosialisasi Masalah Persampahan di Indonesia
ADVERTISEMENT
Karangsari, Kendal (24/8/2023) - Beberapa TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Indonesia akhir-akhir ini telah mengalami overcapacity. Peristiwa tersebut dapat menghambat kegiatan sanitasi lingkungan warga sehingga nantinya akan menyebabkan masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan. Menurut data KLHK, pada tahun 2022 prosentase sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga mencapai 38,28% dari seluruh sampah di Indonesia sehingga sampah organik mendominasi timbulan persampahan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
TPA Darupono merupakan tempat pembuangan akhir sampah-sampah masyarakat di Kabupaten Kendal. Demi memperpanjang usia TPA, maka perlu dilaksanakannya kegiatan pencegahan sesuai dengan kata pepatah:
Sampah organik yang mendominasi persampahan sebenarnya produksinya dapat ditekan dengan mengurangi volume timbulan sampah organik yang dihasilkan masyarakat. Komposting menjadi salah satu metode termudah dalam rangka mengurangi volume sampah organik tersebut. Modal dalam melakukan komposting terjangkau sehingga dapat dengan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab itu, mahasiswa KKN Tematik Undip menyelenggarakan kegiatan "Pendampingan Pemilahan Sampah Organik Melalui Pembuatan Kompos Sederhana" pada hari Minggu (06/08/2023) kepada warga RT 5 RW 2 Kelurahan Karangsari, Kabupaten Kendal.
Pendampingan Pembuatan Komposting
Kegiatan pendampingan warga dimulai dengan sosialisasi mengenai urgensi permasalahan persampahan yang umumnya terjadi di Indonesia dan penyampaian materi komposting. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kompos. Bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan komposting hanya galon bekas, air cucian beras, daun kering, dan sampah dapur sisa sayuran dan buah. Tentu bahan tersebut dapat ditemukan dalam keseharian warga. Yang tidak kalah penting dari komposting ialah kesabaran serta konsistensi untuk mengaduk dan mengecek kompos hingga jadi.
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat memahami pentingnya komposting dan dapat menjadi gaya hidup warga sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. Di samping itu, produk kompos yang tercipta dapat menyuburkan tanaman warga serta menjadi peluang usaha baru bagi warga RT 5 RW 2 Kelurahan Karangsari, Kabupaten Kendal.