Konten dari Pengguna

Kendaraan Listrik, Solusi atau Emisi?

KEVIN NATHANIEL SUDIARTO
Murid SMA Citra Berkat Tangerang
21 Januari 2023 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KEVIN NATHANIEL SUDIARTO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kendaraan Listrik. Foto : dcbel/Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kendaraan Listrik. Foto : dcbel/Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan ini kendaraan listrik menjadi topik yang sering dibahas di medsos, bahkan dari mulut ke mulut oleh masyarakat. Banyak perusahaan perusahaan otomotif yang mulai membuat mobil bertenaga listrik beberapa tahun ini, contohnya Wuling, perusahaan mobil dari China yang membuat mobil Air-EV. Mobil ini menjadi mobil yang sepenuhnya menggunakan listrik sebagai sumber tenaga. Lalu ada perusahaan Toyota yang mengeluarkan mobil jenis Hybrid yaitu menggunakan motor listrik dipadukan mesin konvensional yang menggunakan bensin seperti Toyota Camry Hybrid.
Ilustrasi Kendaraan Listrik. Foto : Rathaphon Nanthapreecha/Pexels
Kendaraan listrik dipercaya akan membuat lingkungan menjadi lebih bersih karena tidak menghasilkan gas karbon yang biasanya dihasilkan oleh mobil yang menggunakan mesin bertenaga bensin. Terdapat beberapa jenis teknologi yang dimiliki oleh kendaraan listrik. Teknologi teknologi tersebut adalah Hybrid Electric Vehicle (HEV), Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV).
ADVERTISEMENT
Beberapa artikel menyebutkan bahwa ada wacana yang mengatakan pada tahun 2050 nanti penggunaan bahan bakar minyak akan dilarang dan digantikan dengan kendaraan listrik. Hal ini tentu saja menjadi sebuah kabar baik bagi dunia karena dengan begitu polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan dengan bahan bakar minyak akan berkurang, sehingga lingkungan tempat tinggal pun dapat lebih bersih dan sehat.
Apakah kendaraan listrik benar benar suatu solusi dari permasalahan polusi udara yang ada ?
Di Indonesia, sumber penghasil energi listrik terbesar berasal dari pembangkit batu bara. Di dalam prosesnya, uap yang digunakan untuk menjalankan turbin pada PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap ) ini memiliki kandungan senyawa karbon dioksida yang sama seperti yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar minyak. Jadi jika sumber tenaga listrik yang Indonesia gunakan sebagian besar masih berasal dari PLTU, maka permasalahan polusi udara yang terjadi tidak teratasi, melainkan hanya memindahkan sumber polusi tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penggunaan baterai pada mobil listrik juga menjadi suatu pertimbangan yang harus diperhatikan dengan benar. Kandungan lithium yang terdapat di dalam baterai mobil listrik memiliki paparan radiasi yang dapat membuat kesehatan manusia atau makhluk hidup lain nya terganggu. Di balik semua kekurangan tersebut, penggunaan mobil listrik juga memberikan kelebihan kelebihan yang menjadi penyelesaian beberapa permasalahan yang dunia alami. Contohnya seperti limbah suku cadang yang berkurang akibat bagian dari mobil listrik yang tidak rumit dan tidak memerlukan pembaharuan rutin. Selain itu, mobil listrik lebih ramah akan polusi suara karena tidak memiliki knalpot sehingga suara yang dihasilkan lebih lirih.
Di negara-negara Eropa, mereka menggunakan energi listrik ramah lingkungan yang berasal pembangkit listrik seperti pembangkit listrik tenaga surya dan juga pembangkit listrik tenaga angin. Dengan sumber energi listrik yang ramah lingkungan juga, dapat mendukung penggunaan kendaraan listrik dan juga menjadi sebuah solusi dalam mengurangi polusi udara yang ada.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, penggunaan mobil listrik memanglah sebuah solusi dari permasalahan polusi dari penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak. Namun dengan catatan bahwa sumber listrik tersebut bukan berasal dari PLTU, melainkan dari pembangkit listrik lain yang ramah lingkungan.