Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Membangun Batasan untuk Mengatasi Kontroversi Penggunaan Artificial Intelligence
8 Maret 2024 11:36 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Keyla Intan Madaniy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Inovasi Artificial Intelligence (AI) telah mengubah cara manusia berkegiatan. Penggunaan teknologi AI menjadi kontroversi para seniman digital Indonesia. Para peneliti sepakat ada kemungkinan AI akan menjadi kiamat baru, yang salah satunya memperkirakan adanya kemungkinan 10% bahwa manusia akan gagal mengendalikan AI dan hal ini berujung pada kepunahan manusia.
ADVERTISEMENT
Adanya kemudahan yang disediakan oleh AI mulai dari fenomena ChatGPT hingga berbagai inovasi AI di bidang industri kreatif, pendidikan, kesehatan, kesenian, telekomunikasi, transportasi, dan lain sebagainya. Adanya kemudahan dalam mengakses AI membuat manusia tidak memahami batasan bermoral pada internet, yang membuat kerugian pada banyak pihak dan juga membuat banyak penggunanya terjebak dalam ketergantungan.
Kemajuan teknologi seharusnya dapat memunculkan berbagai pekerjaan baru dengan jumlah yang lebih banyak di masa yang akan datang. Keberadaan Artificial Intelligence (AI) tidak benar-benar akan menghilangkan pekerjaan manusia, melainkan akan membantu atau membuat pekerjaan versi terbarunya.
Contohnya seperti adanya teknologi mesin uap tiga abad silam yang justru memicu revolusi industri dan memunculkan lebih banyak profesi baru, seperti sopir, masinis, pilot, dan berbagai profesi lain, yang mungkin belum pernah terbayang sebelumnya. Hal ini membuat kemungkinan baru bahwa mungkin AI akan menciptakan pekerjaan baru di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Artificial Intelligence (AI) memang memiliki banyak manfaat yang membantu kemudahan untuk manusia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa AI juga dapat menjadi ancaman bagi manusia itu sendiri, terutama generasi muda dikarenakan adanya dampak negatif yang dihasilkan oleh AI.
Selain dapat menyerang privasi pengguna, ada beberapa hal yang viral belakangan ini ialah banyaknya penyalahgunaan AI yang merugikan, seperti penyalahgunaan penggunaan wajah dan suara artis tanpa izin untuk melakukan penyebaran kebohongan, hal ini biasanya terjadi pada iklan produk, yang di mana AI membuat artis tersebut seolah berbicara untuk mempromosikan suatu produk.
Lalu, AI juga dapat menyebarkan fitnah yang condong kepada pornografi yang telah merugikan banyak korban, AI juga menimbulkan kekhawatiran dan ancaman bagi para seniman, karena adanya kecepatan teknologi kecerdasan buatan dalam menghasilkan karya seni yang membuat para penggunanya dapat mengakses dan mendapatkan karya lebih fleksibel.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Artificial Intelligence (AI) sangat memanjakan penggunanya, seperti penggunaan ChatGPT di kalangan pelajar dan mahasiswa yang dapat membuat khawatir bagi generasi muda bangsa, karena akan membuat penggunanya merasa ketergantungan dan malas untuk berpikir dan mengembangkan tulisan secara orisinil.
Sebenarnya penggunaan AI oleh mahasiswa/pelajar ini bisa membantu mengembangkan ide atau pikiran. Namun, karena adanya rasa malas dan sudah ketergantungan oleh AI membuat para mahasiswa atau pelajar tersebut hanya mengcopy-paste secara mentah tanpa mengecek ulang.
Padahal, sistem AI sendiri seringkali mengalami error dan ketidakjelasan pada isi tulisan karena AI memiliki kemampuan menjelaskan (explainability) yang relatif rendah sehingga sulit dipahami oleh manusia, begitu pula AI yang seringkali perlu diperhatikan adanya kekurangan dalam menghasilkan gambar.
ADVERTISEMENT
Walaupun AI mampu menciptakan karya-karya yang mengagumkan dalam bidang seni atau desain, namun seringkali terdapat ketidaksempurnaan atau cacat yang dapat mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan atau bahkan tidak dapat digunakan.
Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia yang berpotensi dapat berkontribusi dalam pengembangan inovasi Artificial Intelligence (AI). Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, kalangan industri, dan institusi pendidikan untuk terus berinvestasi dan membimbing sumber daya manusianya hingga dapat mengembangkan kemampuan di bidang AI.
Dengan investasi yang tepat dalam pendidikan, pelatihan, dan riset di bidang AI, negara dapat memanfaatkan potensi sumber daya manusianya untuk menjadi pemain utama atau pencipta dalam ranah teknologi AI. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan industri di Indonesia, tetapi juga akan menghasilkan solusi inovatif untuk menangani tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi oleh negara.
ADVERTISEMENT
Kerja sama antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan dalam membangun ekosistem AI yang kuat dan inklusif akan menjadi kunci kesuksesan dalam mengoptimalkan potensi sumber daya manusia Indonesia di bidang ini.
Keberadaan penggunaan Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya, sehingga masyarakat harus menyadari secara penuh bahwa berbagai tantangan yang dihasilkan oleh AI tidak boleh dianggap remeh dan sepele. Hal tersebut perlu diperhatikan oleh masyarakat dan juga pemerintah agar nantinya penggunaan AI dapat terus menimbulkan inovasi bagi bangsa.
Hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi tantangan ini adalah dengan memahami penggunaan AI sesuai porsi, policy, dan regulasi yang berlaku agar penggunaan AI dapat terkendali tanpa menghambat pertumbuhannya. Kehadiran AI pada seni juga dapat digunakan oleh para seniman sebagai alat pendukung untuk berproses dan berkarya agar kehadiran AI tidak selalu dipandang sebagai ancaman besar.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, generasi muda di Indonesia harus senantiasa memiliki semangat untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam memajukan teknologi di Indonesia. Masyarakat perlu dibimbing dengan pendidikan ataupun pelatihan untuk terus menumbuhkan kesadaran diri akan pemanfaatan kemajuan teknologi dengan tetap memerhatikan etika dan moral agar masyarakat tersebut nantinya tidak hanya menjadi pengguna. Tetapi sebagai pencetus inovasi bahkan pencipta kemajuan teknologi kreatif yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.