Konten dari Pengguna

Cara Pandang BJ Habibie, Pedagang Besar, dan Purbaya

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
4 Oktober 2025 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Cara Pandang BJ Habibie, Pedagang Besar, dan Purbaya
B.J Habibie pernah berpesan, jika ingin maju, Indonesia harus membangun dirinya dengan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari situ kita akan bisa menguasai ekonomi dan politik dunia. #userstory
KH Anwar Abbas
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ketika B.J Habibie mendapat kepercayaan dari Presiden Soeharto untuk menjadi Menteri Riset dan Teknologi, namanya mencuat karena gagasannya membangun industri pesawat terbang kelas dunia di Bandung. Salah satu pengusaha dan pedagang besar saat itu berkomentar, untuk apa membuat industri padat modal seperti itu, lebih baik Indonesia beli saja ke perusahaan pesawat yang sudah ada dan harganya lebih murah.
ADVERTISEMENT
Demikianlah perbedaan mentalitas dan cara pandang pedagang besar dengan industriawan. Bagi pedagang, cara berpikirnya adalah bagaimana ia bisa membeli produk yang sudah ada, kemudian menjualnya, lalu mendapat untung dalam jangka pendek.
Beda halnya dengan pejabat publik yang memiliki mental industriawan dan punya nasionalisme tinggi. Orientasinya tak hanya bersifat jangka pendek, tapi lebih ke jangka panjang. Artinya, bagaimana ia bisa membangun dan mengembangkan inovasi agar usahanya tumbuh menjadi bisnis berskala besar dan berkelas dunia. Untuk itu dia harus berani menghadapi risiko secara terkelola dan memandang masalah yang dihadapi sebagai peluang.
Menteri Negara Riset dan Teknologi Prof.Dr.Ing B.J. Habibie mengatakan kepada tamunya Menteri Perdagangan dan Industri Finlandia Esko Ollila, pesawat Helikopter dan pesawat CN235 hasil produksi pabrik Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang dikerjakan putra-putri Indonesia dalam suatu pertemuan Rabu pagi di Gedung BPP Teknologi Jakarta. dalam pertemuan itu Menteri Ollila dan rombongan disertai Duta Besar Finlandia di Jakarta (26/1/1983). Foto: ANTARA FOTO
Di sinilah kita lihat menariknya sosok BJ Habibie. Selain seorang pemimpin, dia juga punya mental sebagai seorang industriawan. Sehingga yang dipikirkannya tidak hanya keadaan bangsa hari ini saja, tapi bagaimana ia bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat dalam jangka pendek, menengah, dan panjang baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, dan ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Bagi Habibie, jika Indonesia mau maju, maka Indonesia harus membangun dirinya dengan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika kita bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kata Habibie, maka kita akan menguasai ekonomi dan politik dunia. Itulah yang dilakukan oleh Jepang, Korea Selatan, dan China.
Bagaimana dengan Indonesia? Kita tentu saja butuh pemimpin yang visioner seperti Habibie, yang ingin mengangkat harkat dan martabat bangsanya di mata dunia. Dan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan yang baru, mungkin bisa diharapkan menjadi salah satu tokoh yang dapat mengorkestrasi hal demikian.