Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
COVID-19 dan Ancaman Terjadinya Krisis Sosial dan Politik
23 April 2020 14:06 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Krisis kesehatan berupa wabah corona yang semula kita hadapi ternyata telah merembet dan berdampak kepada kehidupan ekonomi nasional dan bahkan sekarang bangsa ini sudah mulai terseret ke dalam krisis ekonomi yang ditandai dengan sudah mulai maraknya PHK dan melemahnya daya beli masyarakat karena mereka sudà h tidak lagi punya pendapatan dan atau kalau mereka masih punya pendapatan, pendapatan mereka sudah tidak mampu untuk menutupi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Bila keadaan ini tidak bisa diatasi dan daya beli masyarakat terus menurun , maka tentu keuntungan pengusaha jelas akan menurun sehingga tabungan mereka juga akan menurun. Akibatnya kemampuan mereka untuk melakukan investasi tentu juga akan menurun. Bila ini yang terjadi maka rekruitmen tenaga kerja tentu akan menurun sehingga pengangguran akan meningkat dan pendapatan masyarakat secara agregat tentu akan menurun sehingga angka kemiskinan akan meningkat.
Bila kemiskinan meningkat maka tentu kriminalitas akan meningkat dan kalau ini tidak terkendali maka krisis sosial yang kita takuti tentu bisa terjadi. Dan kalau krisis sosial terjadi maka stabilitas politik tentu sudah jelas akan terganggu dan bermasalah dan bila ini tidak ter-manage dengan baik, maka tentu tidak mustahil negeri ini akan terseret ke dalam satu situasi chaos sehingga terjadilah apa yang sangat2 tidak kita inginkan yaitu krisis politik.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu supaya krisis sosial dan politik tidak terjadi, maka mari kita berserius-serius dan bersungguh-sungguh menghadapi masalah COVID-19 ini secara bersama-sama. Untuk itu mari kita samakan persepsi kita dan mari kita tinggalkan dahulu pekerjaan-pekerjaan yang tidak dan atau belum begitu penting bagi bangsa ini dan mari kita konsolidasikan semua sumber daya yang ada untuk menyelamatkan jiwa dari anak-anak bangsa di antaranya dengan memutus mata rantai penularan virus ini agar situasi cepat pulih sehingga roda kehidupan ekonomi bisa menggeliat dan berputar sehingga kita bisa hidup normal kembali seperti semula.
Terima kasih
Anwar Abbas, Sekjen MUI