Konten dari Pengguna

Indonesia dan Hari Internasional Anti Islamofobia

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
15 Maret 2023 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bendera Indonesia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera Indonesia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kita menyambut gembira keputusan PBB untuk menjadikan tanggal 15 maret sebagai hari internasional Anti Islamofobia karena adanya ketakutan, kebencian, dan prasangka buruk yang berkembang selama ini terhadap Islam serta orang Islam.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut jelas sangat bersifat mengada-ada dan jelas-jelas tidak bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu sikap islamofobia ini, harus disingkirkan dan dibuang jauh-jauh dalam kehidupan.
Karena sikap tersebut, jangankan bisa memperbaiki keadaan ke arah yang lebih baik, tapi malah akan menggiring dunia ke arah permusuhan dan saling mencurigai yang tinggi sehingga yang namanya keamanan, ketentraman, dan kedamaian dunia akan semakin menjauh dari kehidupan bersama.
Untuk itu, pemerintah Indonesia diharapkan menjadikan tanggal 15 maret ini sebagai salah satu hari yang berfungsi sebagai salah satu medium bagi kita di tanah air untuk menumbuhkan rasa saling hormat menghormati dan saling mempercayai.
Ilustrasi ayah dan anak muslim. Foto: Creativa Images/Shutterstock
Sebab, dengan itulah persatuan dan kesatuan di antara kita sebagai warga bangsa bisa dibangun dan tingkatkan. Sehingga negara kita akan bisa tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, negara kita diharapkan bisa menjadi negara yang memiliki rasa persatuan dan kesatuan di antara warga yang tumbuh dengan kuat.
Bila hal ini bisa terjadi, maka tentu akan mudah bagi kita untuk memajukan negeri ini sesuai dengan yang diharapkan dan cita-citakan.
Namun, kalau sikap islamofobia ini masih saja tumbuh dan dibiarkan berkembang di tengah-tengah masyarakat dan dalam kehidupan kebangsaan, maka negeri ini tentu akan semakin terseret kepada perpecahan.
Dan bila itu yang terjadi, maka cita-cita kita untuk membuat negeri ini menjadi negeri yang maju dan berkeadilan di mana rakyatnya hidup dengan aman, tentram, damai, sejahtera, dan bahagia itu akan semakin sulit terwujud, dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi.
ADVERTISEMENT