Konten dari Pengguna

Mengambil Makna dari Wukuf di Arafah

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
15 Juni 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peziarah Muslim berkumpul di dataran Arafat dan Gunung Rahmat selama ibadah haji tahunan, di luar kota suci Mekah, Arab Saudi, 15 Juni 2024. Foto: Reuters/Mohamad Torokman
zoom-in-whitePerbesar
Peziarah Muslim berkumpul di dataran Arafat dan Gunung Rahmat selama ibadah haji tahunan, di luar kota suci Mekah, Arab Saudi, 15 Juni 2024. Foto: Reuters/Mohamad Torokman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Catatan dari Padang Arafah.
Hari ini tanggal 9 dzulhijjah seluruh jemaah haji yang datang dari berbagai belahan dunia sejak tadi malam sudah mulai berdatangan ke Arafah untuk melaksanakan wukuf. Seperti diketahui di Padang Arafah ini terdapat sebuah bukit yang bernama jabal rahmah. Dalam sejarah dikisahkan di bukit inilah Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu setelah diturunkan oleh Allah SWT dari surga ke bumi.
ADVERTISEMENT
Mereka diturunkan oleh Tuhan di tempat yang berbeda sehingga cukup lama mereka saling mencari. Hingga akhirnya berkat rahmat Allah mereka bisa kembali dipertemukan. Dalam pertemuan itu mereka berdua sama-sama menyadari bahwa mereka telah berbuat kesalahan sehingga mereka berdua tidak henti-hentinya meminta ampun kepada Allah SWT.
Demikian juga semestinya yang dilakukan oleh para hujjaj tersebut di mana lewat kegiatan wukuf yang mereka lakukan mereka berusaha merenungkan dengan baik tentang arti hidup dan kehidupan serta melakukan introspeksi diri. Apakah hidup dan kehidupan yang mereka jalani selama ini sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya atau belum?
Apalagi bila diingat di padang Arafah ini nabi Muhammad SAW dalam haji wada' pernah berkata kepada umatnya, aku tinggalkan untuk kalian dua hal jika kalian berpegang teguh kepada keduanya maka kalian tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah dan sunnah rasul-Nya.
ADVERTISEMENT
Kata-kata Nabi inilah hendaknya yang benar-benar harus bisa dicamkan baik-baik oleh para hujjaj yang sekarang ini sedang berkumpul di padang arafah. Mereka dituntut untuk bisa menilai dan mengukur diri mereka sendiri: apakah perjalanan hidup dan kehidupan yang mereka lalui selama ini sudah sesuai dan sejalan dengan yang dituntunkan oleh al-quran dan assunnah atau belum?
Kalau belum maka mereka harus berusaha dengan sekuat tenaga yang mereka miliki untuk bisa menyesuaikan diri dengan semua ketentuan Allah dan Rasul-Nya agar hidup mereka benar-benar beruntung tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Jika mereka bisa melakukan ini maka tentu haji mereka akan bisa menjadi haji yang mabrur.
Karena perilaku mereka setelah selesai haji benar-benar telah berubah. Juga cara berpikir dan merasa serta cara bertutur dan berbuat mereka tidak lagi diwarnai oleh hawa nafsu tapi telah disinari oleh firman-firman Allah dan sabda-sabda rasulNya yang itu memang telah menjadi doa dan harapan tidak hanya dari para hujaj tersebut saja tapi juga dari kita semua.
ADVERTISEMENT
Semoga doa dan keinginan kita ini diijabah oleh Allah SWT. Amin. Tks.