Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Napoleon Bonaparte dan Kece
20 September 2021 9:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita harus mengambil ibrah atau pelajaran berharga dari kasus yang terjadi antara Irjen Pol Napoleon Bonaparte dan Saudara Kece karena kita tahu Napoleon Bonaparte itu bukan orang sembarangan dan bukan orang yang tidak mengerti hukum tapi malah sangat-sangat mengerti bahkan beliau adalah salah seorang penegak hukum.
ADVERTISEMENT
Tapi kalau agamanya dan keimanannya dihina, diremehkan, dan direndahkan maka sebagai manusia biasa dan sebagai manusia yang beriman tentu batas kesabarannya juga ada.
Oleh karena itu dari peristiwa ini semua kita hendaknya dapat mengambil pelajaran di mana setinggi apapun jabatan orang dan sehebat apapun pengetahuan orang tentang hukum tapi kalau agama dan keyakinannya diganggu maka yang akan berbicara selain rasio juga adalah keimanannya.
Karena keimanannya diganggu dan diremehkan apalagi setelah melihat sikap si pelaku yang mencla-mencle dan tidak mau mengakui kesalahannya bahkan terkesan arogan serta memang punya niat tidak baik maka Napoleon pun bertindak dengan menghajar yang bersangkutan dan karena dia sadar tindakannya itu menyalahi hukum maka dia pun mengatakan saya siap untuk menanggung resikonya kata beliau.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu dari peristiwa ini ke depan kita harus benar-benar bisa menyadari bahwa masalah agama itu sangat sensitif. Untuk itu kita mengharapkan agar negara dan para penegak hukum hendaknya benar-benar cepat tanggap bila ada masalah-masalah yang menyangkut pelecehan-pelecehan terhadap masalah agama. Ini penting dilakukan dan untuk menjadi perhatian kita semua agar persatuan dan kesatuan kita sebagai warga bangsa tidak rusak dan dirusak oleh sikap dan perbuatan dari orang seorang atau segelintir orang.
Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI