Niat Jahat Trump Terbongkar & Mungkinkah Timur Tengah Jadi Kuburan Ketiga AS?

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Jim Watson/AFP

Untuk memperlancar pembangunan kembali Gaza yang hancur lebur akibat serangan Israel yang berkonflik dengan Hamas, Presiden AS Donald Trump berencana memindahkan 2 juta rakyat Gaza ke negara lain, termasuk Indonesia. Banyak masyarakat di negeri ini, yang dengan alasan kemanusiaan, menerima gagasan itu. Apalagi Indonesia selama ini dikenal gigih membela hak-hak rakyat Palestina.

Tapi di sisi lain, banyak juga yang menolak ide tersebut karena sudah bisa memprediksi ada niat jahat Donald Trump di baliknya. Mereka yang menolak, tahu Donald Trump adalah pendukung berat Israel dan mendukung berdirinya negara Israel Raya yang terbentang dari Sungai Nil di Mesir hingga Sungai Eufrat di Irak. Wilayah itu meliputi Palestina, Lebanon Selatan, sampai ke Sidon dan Sungai Litani, Dataran Tinggi Golan Suriah, dataran Hauran dan Deraa, jalur kereta api Hejaz dari Deraa ke Amman, Yordania, serta Teluk Aqaba.

Untuk bisa mewujudkan cita-cita Israel Raya tersebut, Trump melihat perlunya relokasi penduduk Gaza ke negara lain. Sehingga niat Israel untuk mendirikan negara Israel Raya seperti yang dimimpikan para zionis bisa terwujud. Artinya gagasan Trump untuk memindahkan rakyat Gaza ke negara lain sebenarnya bertujuan untuk membuat mereka benar-benar angkat kaki dari tanah mereka sendiri sehingga Gaza bisa dikendalikan sepenuhnya oleh Israel.

Rencana jahat Trump tersebut sudah sangat terlihat dari ucapannya sendiri yang mengatakan bahwa warga Palestina tidak akan punya hak lagi kembali ke Jalur Gaza. Bahkan untuk menyukseskan rencana itu, Amerika Serikat, kata Trump, akan mengambil alih pengendalian wilayah Gaza sepenuhnya dari tangan Israel.

Lantas, kira-kira bagaimana sikap rakyat Palestina dalam menghadapi rencana Trump tersebut? Jika hal itu memang terjadi, maka mereka sudah siap untuk mendeklarasikan perang melawan Amerika Serikat. Dan tampak-tampaknya, tidak mustahil Timur Tengah bisa menjadi kuburan ketiga bagi Amerika Serikat setelah Vietnam dan Afghanistan. Kita tunggu saja.