Konten dari Pengguna

Pemerintah, Hukum, dan Panji Gumilang

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
21 Juli 2023 7:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Panji Gumilang, pemimpin Al-Zaytun. Foto: Instagram/@kepanitiaanalzaytun
zoom-in-whitePerbesar
Panji Gumilang, pemimpin Al-Zaytun. Foto: Instagram/@kepanitiaanalzaytun
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saya tidak habis pikir siapa sebenarnya Panji Gumilang ini. Kesalahannya sudah menumpuk. Laporan dan pengaduan serta kesaksian tentang siapa dia dan bagaimana buruknya perbuatan yang telah dia lakukan sudah sangat banyak diungkap dan diceritakan oleh orang-orang yang dahulu sangat dekat dengan dirinya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, bahkan mereka juga siap untuk dipanggil dan menyampaikan kesaksiannya di pengadilan. Tapi yang menjadi pertanyaan, mengapa yang bersangkutan masih saja bebas pergi ke mana saja dan terus saja berbicara serta berbuat melanggar kitab suci dan konstitusi?
Tidak cukup sampai di situ, dia juga tampak dengan sombong dan pongahnya memperlihatkan kepada orang bahwa dia banyak pendukungnya yang dia perlihatkan dalam kesempatan 1 Muharram kemarin.
Pemimpin Ponpes Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Panji Gumilang. Foto: Instagram/@ kepanitiaanalzaytun
Apakah dia lupa penduduk di negeri ini lebih dari 272 juta jiwa? Oleh karena itu, adalah wajar timbul pertanyaan dalam hati, apakah pemerintah takut untuk menyentuh yang bersangkutan?
Dari data dan fakta ini muncul dugaan dan kecurigaan bahwa yang bersangkutan bisa dan patut diduga punya bekingan orang kuat tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri terutama dari negara-negara yang mendukung Yahudi dan Israel.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan saya dan sepanjang pengetahuan saya yang namanya hukum tidak pernah mengenal istilah takut dengan siapa pun bagi tegaknya apa yang disebut dengan keadilan. Untuk itu mari kita beri waktu dan kesempatan kepada pihak pemerintah dan para penegak hukum untuk bekerja.
Dan, jika para penegak hukum disinyalir tidak lagi mampu menegakkan hukum yang menjadi tugasnya, maka patut dan bisa diduga pemerintah dan para penegak hukum sudah kehilangan kemandiriannya. Bila itu yang terjadi, maka nampak-nampaknya rakyatlah yang akan berbicara dengan mempergunakan bahasa dan caranya sendiri.
Panji Gumilang setelah diperiksa Bareskrim Polri. Foto: Thomas Bosco/kumparan
Oleh karena itu, kita perlu mengingatkan pemerintah dan para penegak hukum agar jangan hanya karena ingin membela seorang, lalu negeri ini pecah dan berantukan satu sama lain karena mereka melihat pemerintah dan para penegak hukum tampak tidak lagi dapat dipercaya.
ADVERTISEMENT
Bila itu yang terjadi maka hal demikian tentu jelas akan sangat berbahaya bagi masa depan bangsa dan negara kita ke depannya dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi.