Konten dari Pengguna

Pidato Kenegaraan yang Menggetarkan: Prabowonomics Vs Serakahnomics

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
16 Agustus 2025 8:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Pidato Kenegaraan yang Menggetarkan: Prabowonomics Vs Serakahnomics
Dalam pidatonya, Prabowo terlihat ingin mengembangkan sistem ekonomi konstitusi yang dinapasi dan dijiwai oleh UUD 1945. #userstory
KH Anwar Abbas
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat Sidang Tahunan MPR/DPR RI 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat Sidang Tahunan MPR/DPR RI 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dari pidato Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2025, tampak sekali sistem ekonomi yang hendak dibangun dan dikembangkan oleh Prabowo bukan sistem ekonomi liberalisme kapitalisme, atau sosialisme komunisme. Sistem yang ingin dia bangun adalah sistem ekonomi konstitusi yang dinapasi dan dijiwai oleh UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Sistem ini oleh Bung Hatta disebut dengan "sistem ekonomi sosialisme versi Indonesia". Sedangkan oleh Sri Edi Swasono disebut dengan sistem ekonomi sosialisme religius, dan oleh Mubyarto dijuluki sistem ekonomi Pancasila.
Sistem ekonomi konstitusi ini adalah sistem ekonomi yang dijiwai oleh nilai-nilai dan ajaran agama serta UUD 1945 yang tujuannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Oleh karena itu, dalam kesempatan yang berbeda-beda, Prabowo sering mengingatkan bahwa tugas pemerintah dan kita semua adalah membuat rakyat sejahtera. Kalau kita tidak bisa membuat rakyat sejahtera, maka kita gagal sebagai negara merdeka, kata Prabowo tegas.
Makanya dalam sistem ekonomi yang dikembangkan Prabowo ini, ruang gerak para mafia bisnis yang selama ini berperan besar mewarnai perekonomian nasional akan semakin sempit. Prabowo jelas-jelas akan melindas mereka-mereka yang mengembangkan paham serakahnomics tersebut.
ADVERTISEMENT
Apa iya kita sebagai produsen sawit terbesar di dunia, tapi mengalami kelangkaan minyak goreng? Agar kondisi ekonomi seperti ini tidak terulang, Prabowo akan mengganti benteng pertahanan ekonomi kita dari yang awalnya berazas konglomerasi menjadi berazas kekeluargaan.
Kita, kata Prabowo, tidak lagi bisa menerima para pengusaha yang memanfaatkan kekuatan mereka, modal mereka untuk mendominasi dan memanipulasi kehidupan rakyat. Bahkan dengan nada keras dan tegas, Prabowo mengatakan,
Yang cukup menggembirakan dari pidato Prabowo tersebut adalah dia dengan lantang mengatakan, "Selama saya menjabat sebagai presiden Republik Indonesia yang besar dan kaya, jangan berasumsi dia akan bisa bertindak dengan seenaknya."
Prabowo tampaknya menyadari akan ada resistensi terhadap sikap dan pandangannya. Untuk itu dia mengatakan kepada mereka semua bahwa "kami tidak gentar dengan kekayaanmu, karena kekayaanmu berasal dari rakyat Indonesia," kata Prabowo tegas. Kita melihat pidato Prabowo ini jelas-jelas menjanjikan perubahan, tapi apakah ini bisa terwujud?
ADVERTISEMENT
Itu adalah pertanyaan yang harus kita jawab bersama. Untuk itu, kita mengharapkan agar rakyat mendukung konsep prabowonomics ini dengan sungguh-sungguh dan kritis agar serakahnomics tidak lagi kembali mendominasi dan memanipulasi ekonomi negeri yang kita cintai ini.