Konten dari Pengguna

Prabowo dan Praktik Beking-bekingan yang Merugikan Negara dan Rakyat

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
8 November 2024 9:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Prabowo Subianto menyapa peserta Rakornas didampingi Mendagri Tito Karavan saat pembukaan Rakornas Pemerintah Pusat dan dan Pemerintah Daerah Tahun 2024 di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto menyapa peserta Rakornas didampingi Mendagri Tito Karavan saat pembukaan Rakornas Pemerintah Pusat dan dan Pemerintah Daerah Tahun 2024 di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo baru-baru ini memberikan imbauan dan peringatan kepada institusi Polri, Kejaksaan, Kemenkopolhukam, serta instansi pemerintah lainnya untuk tidak terlibat dalam praktik beking-bekingan terkait judi, narkoba, penyelundupan, dan korupsi. Sikap tegas ini sangat tepat, mengingat selama ini praktik-praktik yang merusak tersebut tumbuh subur karena adanya jaringan beking dari pihak berwenang. Akibatnya, pelaku utama di balik tindakan melanggar hukum ini seringkali tidak tersentuh dan tidak diproses sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
Praktik beking-bekingan ini sudah bukan rahasia lagi bagi masyarakat. Masyarakat umum sadar bahwa hukum sering kali hanya ditegakkan dengan tegas dalam kasus-kasus yang menjadi sorotan publik, sementara pelanggaran lainnya tampak “dibiarkan” berlalu begitu saja. Ini merusak kepercayaan publik pada institusi penegak hukum dan pemerintahan. Sikap skeptis terhadap integritas institusi ini menimbulkan kekhawatiran besar bahwa para pelaku kejahatan serius bisa lolos dari jerat hukum karena adanya perlindungan dari dalam.
Presiden Prabowo diharapkan dapat bersikap lebih tegas dalam memerangi praktik-praktik ini. Dalam pernyataannya, Presiden pernah mengungkapkan bahwa "Ikan busuk dari kepalanya." Ini berarti, perubahan yang lebih bersih dan tegas harus dimulai dari para pimpinan tertinggi. Langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa lembaga negara benar-benar bekerja untuk memberantas praktik beking-bekingan demi kepentingan rakyat.
ADVERTISEMENT
Agar pemberantasan terhadap judi, narkoba, penyelundupan, dan korupsi dapat berjalan efektif, tindakan tidak hanya ditujukan pada pelaku di lapangan, tetapi juga pada pimpinan tertinggi di setiap institusi yang terlibat. Pimpinan yang bersih dan tegas akan lebih mampu membasmi praktik-praktik tercela ini. Diharapkan, ketegasan ini dapat membawa perbaikan bagi institusi penegak hukum dan menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat.
Dengan tindakan tegas dan menyeluruh dari pimpinan tertinggi, instansi-instansi ini akan lebih mampu bekerja dengan serius dalam memberantas kejahatan yang merugikan negara. Dengan demikian, semoga negeri ini bisa terbebas dari praktik-praktik tidak terpuji yang selama ini merugikan rakyat dan menghambat kemajuan negara.
Kita semua berharap, melalui arahan Presiden Prabowo yang tegas, praktik-praktik buruk ini dapat diatasi dengan lebih serius. Hanya dengan demikian, negara ini bisa terbebas dari cengkeraman beking-bekingan dan tindak kejahatan yang selama ini menggerogoti keadilan dan kemakmuran masyarakat.
ADVERTISEMENT