Rencana Libur Sekolah di Bulan Puasa

Sejumlah guru saling memberi salam kepada siswa saat hari pertama masuk sekolah setelah libur Lebaran di SD Negeri 4 Menteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (2/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Adanya rencana dari Kemenag untuk meliburkan anak-anak selama bulan puasa disambut gembira agar anak-anak tahun bulan puasa adalah bulan suci yang harus dihormati. Tetapi bukan berarti anak-anak tidak belajar dan tidak mendapat pendidikan selama libur panjang.

Mereka tetap mendapatkan pendidikan dan menempuh proses pembelajaran yang dipantau dan diawasi oleh sekolah melalui media online, tetapi tempatnya dipindahkan dari sekolah ke rumah dan ke tengah-tengah masyarakat. Ini penting dilakukan supaya anak-anak, orang tua, dan masyarakat benar-benar tahu dan memahami dengan baik bahwa pendidikan selain di sekolah adalah di rumah.

Oleh karena itu, saya setuju sekali dengan gagasan dari Kemenag tersebut asalkan pihak sekolah secara aktif melalui media online dan digital memberikan arahan dan penilaian terhadap anak, orang tua, dan masyarakat agar program ini bisa benar-benar berjalan baik.

Ada beberapa jenis kecerdasan dan keterampilan yang ingin kita dapatkan dari anak selama libur puasa, yaitu terbentuknya kecerdasan dan keterampilan yang terkait dengan masalah:

Untuk itu pihak Kemenag dan sekolah sebagainya mengkomunikasikan gagasan ini dengan anak-anak, orang tua, dan masyarakat lingkungan supaya proses penyelenggaraan program ini diharapkan dapat berjalan dengan baik.

Adapun mengenai tujuan, materi, metode, proses belajar-mengajar, dan cara mengevaluasi program ini harus dipersiapkan panduannya oleh Kemenag dan pihak sekolah agar program libur puasa tersebut benar-benar berarti dan bermakna tidak hanya bagi sang anak tapi juga bagi orang tua dan masyarakat serta sekolahnya.