Puasa Dapat Melatih Iman

KH M. Cholil Nafis
Dosen Tetap Program Doktor FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok
Konten dari Pengguna
25 Mei 2019 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH M. Cholil Nafis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saya bersama hafiz cilik, Nadja. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Saya bersama hafiz cilik, Nadja. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Pada Jumat sore (24/5), saya hadir untuk mengisi ceramah pada acara buka bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo. Ada penampilan yang bagus sekali, yaitu menghadirkan seorang hafiz cilik bernama Nadja, yang punya keterbatasan fisik tapi hafal Alquran dengan sangat baik, mulai letak baris, ayat, dan halamannya.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslan, mencoba bertanya tentang ayat poligami, lalu Ananda Nadja menjawab bahwa itu ada pada surat An-Nisa’ ayat 3 dan dibacanya dengan fasih. Lantas, Pak Rosan menyebutnya, sah.
Ananda Nadja, hafiz cilik ini, adalah hasil penelusuran program hafiz cilik di RCTI. Saya pun pernah terlibat sebagai jurinya. Memang mengesankan melihat anak-anak kita yang masih belia telah hafal Alquran. Saya terharu saat menjadi juri dan sampai meneteskan air mata. Ternyata, kata ibunya, Nadja saat di dalam kandungan sering diperdengarkan bacaan Alquran dan ibunya sering membaca Alquran.
Interaksi saya bersama Nadja di atas panggung. Foto: Dok. Pribadi
Saya pun mendapat giliran ceramah selama beberapa menit jelang buka puasa sekaligus doa. Saya menyampaikan dua poin penting dalam berpuasa ini, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Dua macam hal yang tak ada kebaikan melebihinya, yaitu iman kepada Allah SWT dan bermanfaat kepada hamba-Nya."
ADVERTISEMENT
Iman menjadi acuan awal kebaikan yang utama karena itu yang menentukan arah hidup manusia dan visi pengabdiannya di muka bumi sebagai bekal di akhirat kelak. Tingkah laku seseorang akan dipengaruhi oleh imannya. Yaitu pada saat sudah sampai pada tingkatan yang dapat merasakan melihat Allah SWT atau minimal merasa diawasi oleh Allah SWT.
Latihan iman itu dapat dirasakan saat bulan Ramadan, di mana seseorang yang benar-benar puasa atau hanya pura-pura saja, sangat sulit dibedakan oleh manusia namun dapat dengan jelas oleh Allah SWT. Latihan kejujuran itu di saat menjalankan ibadah puasa. Makanya kalau sudah lulus saat menjalankan ibadah puasa, ia akan mendapat predikat taqwa dan kembali pada fitrah-Nya.
Saat memberikan ceramah dalam acara buka bersama Kadin Indonesia, Jumat (24/5). Foto: Dok. Pribadi
Bermanfaat kepada hamba Allah SWT, sebab sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat kepada orang banyak. Seorang pedagang dan pebisnis mempunyai kesempatan banyak untuk memberi manfaat kepada masyarakat. Bahwa bisnis itu selain karena mendapat untung dunia tapi juga untuk memenuhi kebutuhan orang yang bernilai ukhtawi. Yaitu memindahkan barang-barang di tempat yang surplus ke tempat yang minus demi membantu orang lain.
ADVERTISEMENT
Rasulullah menjelaskan bahwa sebaik-baik perbuatan yang dicintai oleh Allah adalah yang menyenangkan orang lain dan menyelesaikan masalah orang lain. Hal ini banyak diselesaikan dan dilakukan oleh pebisnis. Jadi bisnis itu sebenarnya ibadah. Mendapat keuntungan dunia dan akhir manakala dengan niat yang baik dan benar.