Konten dari Pengguna

Bendera Setengah Tiang: Mengapa Menggugat Ketidakadilan Berakhir Seperti Ini?

Khalil Ahmad
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret
21 Oktober 2023 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khalil Ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sampul Buku Bendera Setengah Tiang (sumber: milik pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Sampul Buku Bendera Setengah Tiang (sumber: milik pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Judul: Bendera Setengah Tiang
Penulis: Annisa Lim
Penerbit: Coconut Books
ADVERTISEMENT
Tahun Terbit: 2022
Jumlah Halaman: 296
Harga Buku: Rp. 99.000.- (P. Jawa)
ISBN: 978-623-6456-29-3
Dinamika kehidupan mahasiswa di kampus selalu saja menjadi cerita yang menarik bagi kebanyakan orang. Keniscayaan pengalaman akan pendidikan, persahabatan, cinta bahkan organisasi mahasiwa acap mewarnai manis-pahit proses perkembangan bagaimana mereka tumbuh menjadi manusia dewasa yang paripurna.
Dalam karya fiksi ini, Annisa Lim mengambil latar belakang kehidupan mahasiwa sebuah kampus swasta di Jakarta, Universitas Veteran 10 November, dalam upayanya melawan ketidakadilan yang terjadi di kampus mereka. Novel ini diadaptasi dari publikasi sebuah utas cerita Alternate Universe (AU) dalam platform media sosial, Twitter―yakni milik penulis, Annisa Lim, dengan nama akun @97NISAIURS. Terhitung sejak utas cerita itu diterbitkan hingga ulasan ini dituliskan, thread tersebut sudah mendapatkan 43 ribu likes dan di-retweet sejumlah 22,7 ribu kali.
ADVERTISEMENT
Misi Rahasia Gemaran
Kisah dimulai dengan sebuah prolog singkat yang mengenalkan sebuah organisasi sosial dan juga bergerak dalam bidang HAM (Hak Asasi Manusia) di kampus Universitas Veteran 10 November, bernama GAMARAN― yang baru saja melantik ketua barunya, Genta Ganendra, melalui aklamasi para anggotanya. Dalam konferensi tersebut, ada sedikit kejanggalan yang diulas mengenai kegagalan Genta dalam Pemilihan Raya Ketua BEM Universitas Veteran 10 November karena sebuah tuduhan tak berdasar yang dilayangkan oleh seorang oknum kepadanya.
Cerita masuk ke babak demi babak, lalu mulai mengenalkan satu per satu anggota dari GEMARAN. Konflik cerita diawali ketika organisasi sosial ini mengadakan sebuah forum dadakan yang membahas suatu isu baru di kampus, yakni pembredelan Warta Mahasiswa―Lembaga Pers Universitas―setelah mempublikasikan berita pelecehan seksual yang dialami oleh mahasiswa fakultas kedokteran.
ADVERTISEMENT
Pembekuan ini dirasa tidak beres oleh anggota GEMARAN, karena menurut mereka, pemberedelan ini erat kaitannya dengan isu yang beredar bahwa pelaku merupakan seorang yang menjadi pejabat kampus, pihak rektorat dirasa tidak ingin citra mereka sebagai Best University in Town tercoreng. Untuk itu, GEMARAN berinisiatif untuk melakukan gerakan bawah tanah dalam mengungkap bukti tersebut. Masalah tidak sampai disitu saja, GEMARAN juga menuntut perbaikan Gedung UKM, yang sudah tidak layak digunakan, tetapi tak kunjung diperbaiki.
Pertemuan antara Genta Ganendra dengan Randy Alfian Rasendriya, Ketua BEM Universitas Veteran 10 November, yang memiliki sejarah panjang dengannya pun terjadi. Sedikit kilas balik, Randy memenangkan PEMIRA―Pemilihan Raya―Ketua BEM Universitas Veteran 10 November secara mutlak melalui pencalonan tunggal. Hal ini disebabkan menjelang pemilihan tersebut, beredar sebuah kabar burung yang menyatakan bahwa Genta dan calon wakilnya saat itu, Sabiru, diduga melakukan penggelapan dana proker HIMA (Himpunan Mahasiswa) dan melakukan nepotisme saat menjadi BPH (Badan Pengurus Harian). Para mahasiswa pun menuntut agar menurunkan Genta sebagai cakabem―calon ketua BEM.
ADVERTISEMENT
Kisah Pandawa Lima
Novel karya Annisa lalu membawa pembaca dalam suasana humor dengan latar sebuah indekos yang dihuni oleh lima orang―dikenal dengan Pandawa Lima― yaitu Genta, Aidan, Alan, Sabiru, dan Naufal. Disinilah mereka menemukan arti sebuah keluarga. Solidaritas mereka sudah tidak diragukan lagi, mereka sudah terbiasa berbagi cerita mengenai keluarga dan kehidupannya masing-masing dalam “rumah” ini.
Naufal merupakan satu-satunya anggota Pandawa Lima yang bukan merupakan anggota GEMARAN, namun ia tetap menjadi sosok yang mampu membawa cerita ini menjadi lebih berwarna dan menurunkan sedikit tempo ketegangan dalam novel ini.
Rentetan Musibah
Singkatnya cerita mulai menemui klimaksnya, GEMARAN berencana melakukan aksi Long March untuk menuntut kebenaran dan keadilan bagi pemberedelan Lembaga Pers Kampus―Warta Mahasiswa―serta korban pelecehan seksual. Genta, selaku ketua, sudah mengantongi bukti-bukti yang valid mengenai pelaku yang menjadi dalang di balik semua ini.
ADVERTISEMENT
Namun, naas suatu musibah terjadi, Gedung UKM yang menjadi markas pusat GEMARAN ambruk secara tiba-tiba dan menyebabkan korban jiwa dan luka-luka. Dari sinilah kisah berkembang menjadi lebih kompleks dan peristiwa yang mereka nantikan menjadi sebuah kengerian yang mungkin tidak terbayang dalam hidup mereka.
Alternate Universe dalam Perspektif Berbeda
Annisa Lim dan novelnya Bendera Setengah Tiang ini agaknya menjadi suatu hal yang diferensial dibanding adaptasi alternate universe pada umumnya, di mana biasanya hal tersebut erat kaitannya dengan tajuk romansa. Pengambilan tema politik kampus dan perjuangan mahasiswa dalam menemukan kebenaran dan keadilan merupakan suatu hal yang sangat menarik bagi pembaca kasual.
Gaya bahasa yang digunakan, alur yang saling terintegrasi dengan baik secara detail, pengenalan tokoh dengan latar belakang yang saling melengkapi sangat menambah detail cerita menjadi lebih menarik. Sebagai pembaca, saya merasa sisi emosional saya ikut mengalir dalam cerita ini.
ADVERTISEMENT
Namun, ada beberapa hal yang menjadi kekurangan dalam novel ini, yaitu banyaknya typo―kesalahan penulisan―yang kiranya sedikit mengganggu. Selain itu, time stamp dalam kisah ini juga kurang begitu diperlihatkan sehingga menimbulkan sedikit kesulitan dalam menerka waktunya.
Secara garis besar, novel ini sangat bagus bagi para pembaca yang ingin merasakan bagaimana atmosfir ketegangan dan keharuan bercampur aduk menjadi suatu tulisan sederhana karya Annisa ini. Sedikit minor dalam penulisannya tidak mengurangi pembaca dalam menikmati alur cerita tersebut. Novel berjumlah 296 halaman ini menjadi rekomendasi bagi teman-teman yang ingin memulai membaca karya fiksi yang isinya related dengan kehidupan mahasiswa saat ini.
Rating: 4.65/5
Khalil Ahmad, Mahasiswa Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret.