Konten dari Pengguna

Demotivasi di Kalangan Mahasiswa

Khaansa Khairunnisa
Mahasiswa Prodi Studi Kejepangan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga
7 Juli 2022 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khaansa Khairunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Demotivasi (sumber: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Demotivasi (sumber: pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Ketika menginjak masa perkuliahan, mahasiswa akan dituntut untuk aktif berkegiatan di kampus. Dalam mendukung situasi tersebut, pihak kampus menyuguhkan berbagai macam kegiatan di luar kegiatan akademik, seperti organisasi maupun unit kegiatan mahasiswa lainnya. Menjalankan kegiatan tersebut adalah suatu pilihan yang sifatnya tidak memaksa. Namun, ketika sudah berkecimpung di dalamnya tentu harus memiliki komitmen untuk menyelesaikannya dengan baik.
ADVERTISEMENT
Terkadang, mahasiswa mengalami yang namanya demotivasi terhadap kegiatan yang diikutinya. Demotivasi merupakan lawan kata dari motivasi, yang mana berdasarkan KBBI, motivasi merupakan usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Berdasarkan Cambridge Dictionary, "demotivated" dijabarkan sebagai feeling less interested in and enthusiastic about your work yang artinya merupakan sebuah perasaan kurang tertarik atau kurangnya antusias terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Biasanya, orang yang mengalami demotivasi memiliki rasa takut yang berlebih. Perasaaan tersebut akan mendorong dirinya untuk memisahkan diri, menjauh atau mengabaikan lingkungan sekitarnya karena merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi yang ingin dicapainya. Selain itu, minat untuk mengembangkan dirinya akan perlahan menghilang. Tentunya hal ini akan menghambat berbagai proses yang telah ditempuhnya dalam mewujudkan impiannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman lifehack.org, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami demotivasi, diantaranya tidak memiliki tujuan atas apa yang dikerjakan, kurangnya motivasi yang didominasi rasa takut, mengerjakan sesuatu didasari oleh niat yang salah, terlalu memforsir diri dengan berbagai kegiatan, mengalami penyakit mental, berekspektasi terlalu tinggi, terjebak dalam self-sabotage, menetapkan pencapaian yang terlalu banyak dari sekarang, memiliki kebiasaan tidak melakukan apapun, dan selalu berusaha untuk melampaui batas. Jika disimpulkan, penyebab terjadinya demotivasi adalah terlalu memaksakan diri untuk menjalankan banyak kegiatan demi memenuhi ekspektasi yang tinggi tanpa memikirkan realita dan kemampuan yang dimiliki. Setiap orang memiliki kapasitas dirinya masing-masing. Jika terlalu dipaksakan maka akan berdampak pada kesehatan mental maupun fisik. Selain itu, pengaruh yang dapat ditimbulkan dari keadaan demotivasi yang sedang dialami seperti pekerjaan yang kian tertunda, tertekan, hingga melupakan apa yang hendak dicapainya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi demotivasi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, diantaranya mencoba untuk berinteraksi atau berkomunikasi ketika ada suatu hal yang perlu untuk disampaikan, mengambil jeda atau istirahat yang cukup agar pikiran serta raga tidak terlalu terbebani, berlibur atau healing untuk menghilangkan kejenuhan, serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara memperbanyak beribadah, bersyukur, ataupun bersedekah sehingga dapat dimudahkan dan dilancarkan segala urusannya.
Walaupun dituntut untuk menjadi mahasiswa yang aktif, tidak selamanya harus ditempuh dengan cara memforsir diri agar terlihat lebih baik. Jika demotivasi kembali menyerang, pikirkanlah kembali niat yang dibangun dan tujuan apa yang hendak dicapai atas apa yang dilakukan. Bukan membiarkan diri terjebak dalam demotivasi hingga menelantarkan pekerjaan dan impian yang seharusnya dicapai.
ADVERTISEMENT
Daftar pustaka:
https://www.gramedia.com/best-seller/demotivasi/
https://www.lifehack.org/articles/productivity/10-types-demotivation-and-how-overcome-them.html