Konten dari Pengguna

Di Balik Perjalanan Menuju Surabaya

Salwa Izzati K
seorang mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta yang mengambil Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan dengan Program Studi Penerbitan (Jurnalistik)
13 Juli 2021 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salwa Izzati K tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) semakin dekat. Hari untuk mengikuti ujian pun tinggal menghitung jari. Waktu pelaksanaan UTBK-SBMPTN ada dua gelombang. Gelombang pertama pada 12-18 April 2021 dan gelombang dua pada 26 April-2 Mei 2021. Dan Khansa, salah satu peserta mendapat giliran ujian di gelombang pertama, tepatnya pada 17 April 2021.
ilustrasi ujian | foto: F1 Digitals (Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ujian | foto: F1 Digitals (Pixabay)
Awalnya, Khansa sudah merencanakan akan memilih pusat UTBK di Jakarta. Namun, satu kelalaian mengandaskan rencana yang sudah dibuat. “Tadinya emang aku sendiri yang mau memilih pusat UTBK-nya kan, tapi karena sistem error terus dan nggak bisa milih. Jadi, mama dan kakakku berniat membantu dengan perangkat lain,” ucapnya. Kemudian tanpa sengaja pusat UTBK-nya terpilih menjadi di Surabaya. “Pas tau itu, aku kaget banget dan nggak percaya sama sekali.” Perasaan campur aduk menghampiri diri Khansa. Kecewa, sedih, bingung, takut, gelisah, dan resah menjadi satu.
ADVERTISEMENT
Khansa juga menceritakan itu terjadi memang atas ketidaksengajaan. “Mana mungkin Mamaku menjerumuskan aku untuk ujian di tempat yang jauh. Bahkan mama mau aku ujiannya di Jakarta saja,” Khansa menambahkan, “Sistem saat itu memang lagi lemot, loading terus dan sepertinya sistem sedang keberatan. Tau-tau sudah terpilih di UPN Veteran Surabaya.” Ketidaksengajaan itu terjadi karena Mamanya mengira sudah sangat yakin memilih UPN Veteran Jakarta. Namun, yang terpampang di layar laptop adalah sebaliknya.
Berat untuk Khansa menerima ini, menangis sederas apapun juga tak akan mengubah itu semua. “Panik banget saat itu. Aku coba telepon hotline LTMPT pun memang sudah nggak bisa untuk diubah lagi.” Khansa dengan berat hati menerimanya dan berusaha untuk mengikhlaskan hal yang telah terjadi.
ADVERTISEMENT
Hal yang menjadi kekhawatiran Khansa karena situasi pandemi Covid-19 yang masih membayangi Indonesia. Khansa tidak ingin berpergian jauh, harus menginap sementara di tempat asing, terlebih bersama dengan mamanya. “Aku justru kasihan sama Mama, ya. Harus nemenin aku UTBK di Surabaya. Nggak tega sama Mama harus keluar dari rumah sejauh itu, belum lagi harus mengurus tiket, penginapan, dan rapid test-nya.” ucapnya.
Gadis berusia 16 tahun itu pun memilih untuk fokus belajar lagi sebelum hari ujian tiba. Segala macam urusan akomodasi ditangani oleh kakaknya. “Aku sudah pusing soalnya UTBK di Surabaya, jadi Kakak deh yang urusin itu semua.” tambahnya.
Hari keberangkatan Khansa menuju Surabaya pun tiba, 16 April 2021. Khansa memilih menggunakan kereta api kedatangan dari Stasiun Pasar Senen pada pukul 08.55 WIB. Perjalanan itu memakan waktu 10 jam lamanya. Dari dalam kereta, Khansa bisa melihat pemandangan yang begitu memukau dan sangat indah. Persawahan yang membentang luas, kerbau-kerbau yang sedang asyik makan dan membajak sawah, dan perumahan penduduk sekitar. Dan yang paling menakjubkan adalah melintasi Laut Jawa, bisa melihat birunya perairan.
indahnya pemandangan | foto: Khansa (dokumentasi pribadi)
Hari Ujian, 17 April 2021
ADVERTISEMENT
Bunyi alarm membangunkan Khansa di pagi itu. Lantas saja Khansa terbangun dan bersiap-siap untuk menyambut ujian yang sudah ada di depan mata. Semua sudah lengkap, kartu peserta dan kartu ujian pun sudah masuk dalam tas. Khansa berangkat dari hotel menuju UPN Veteran Surabaya pada pukul 10.00 WIB dengan menaiki Gocar. Alasannya supaya tidak telat dan bisa tiba lebih awal.
Khansa mendapat jadwal UTBK sesi siang pada pukul 12.30-16.15 WIB. Namun, tanpa diduga diundur menjadi dimulai pada pukul 13.45-17.20 WIB karena ada masalah dengan sistem. Ujian pun berjalan lancar. “Aku berharap semoga UTBK ini lolos dan berhasil masuk PTN yang aku inginkan.” ucap Khansa. Setelah waktu ujian berlalu, Khansa pun bersiap untuk menuju Stasiun Surabaya Pasarturi kembali. Akan tetapi, sebelum itu, Khansa memilih berjalan-jalan ria dahulu dan menikmati Kota Surabaya sebelum waktu keberangkatan yang akan membawanya kembali ke rumah.
ADVERTISEMENT
Puas sehabis mengisi perut dan mencuci mulut dengan manisnya es krim, Khansa sudah tiba di Stasiun Surabaya Pasarturi. Keberangkatan kereta api itu mulai pukul 21.00 WIB. Hari ujian yang meguras tenaga ini pun berakhir. Khansa mengistirahatkan dirinya begitu ada di dalam kereta dan menikmati indahnya pemandangan di malam hari. Semoga perjalanan tanpa kesengajaannya ini membawa hikmah baik. “Aku ingin banget lolos SBM ini. Ya, supaya perjalanan jauh ini juga nggak sia-sia. Tapi, kalo emang belum rezeki, seenggaknya aku sudah pernah ke Surabaya.” ucapnya sambil tersenyum tipis.
Namun, perjuangan masuk PTN masih belum berakhir. Jika tidak lolos jalur SBMPTN ini, masih banyak jalur menuju Roma. Khansa akan terus berjuang dan mengusahakan yang terbaik untuk menggapai mimpi-mimpinya.
ADVERTISEMENT
(Salwa Izzati Khairana – Politeknik Negeri Jakarta)