Konten dari Pengguna

Salam Perpisahan

Salwa Izzati K
seorang mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta yang mengambil Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan dengan Program Studi Penerbitan (Jurnalistik)
7 Juli 2021 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salwa Izzati K tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi yang mengguncang Indonesia masih belum berakhir. Berbagai sektor yang ada di Indonesia terkena imbas dari adanya Covid-19. Bahkan, sektor penerbitan pun juga kena getahnya. Menurut survei yang dilakukan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), di masa pandemi ini, penerbit mengalami penurunan penjualan di atas 50%, sebanyak 58,2%. Kemudian, penerbit juga mengalami penurunan penjualan dengan kisaran 31%-50%, sebanyak 29,6%. Sedangkan penerbit mengalami penurunan penjualan 10%-30%, sebanyak 8,2%.
ADVERTISEMENT
Selama situasi pandemi, bagi pencinta buku belum bisa leluasa untuk berbelanja buku atau sekadar jalan-jalan mengelilingi toko buku. Ketatnya protokol kesehatan yang harus dipatuhi, juga adanya imbauan dari pemerintah untuk tidak keluar rumah bila bukan urusan yang mendesak dan sangat penting. Hal inilah yang membuat para pencinta buku tidak bisa berburu buku dengan bebas.
ilustrasi toko buku | foto: Pexels (Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi toko buku | foto: Pexels (Pixabay)
Tak hanya itu, dampak Covid-19 mengharuskan sejumlah toko buku terpaksa tutup usia. Salah satunya adalah Kinokuniya di Plaza Senayan. Penutupan toko buku Kinokuniya secara resmi pada 1 April 2021, sedangkan terakhir beroperasi pada 31 Maret 2021.
Kinokuniya Plaza Senayan tutup permanen | foto: akun resmi Instagram @kinokuniya_id
Kabar sedih ini harus dirasakan oleh mereka yang begitu mencintai buku. Salah satu pencinta buku itu, Grace panggilan akrabnya. Peresmian tutupnya toko buku secara permanen ini membuat Grace merasa kehilangan. Banyak kenangan manis yang menemani Grace di Kinokuniya Plaza Senayan ini. Para pegawai yang ramah dan murah senyum, aroma khas buku, berkeliling di antara rak-rak yang berbanjar, serta memborong buku yang sudah menjadi incaran. Semua hal itu masih terukir jelas dalam ingatannya.
ADVERTISEMENT
Belum lama mendapat informasi Kinokuniya Plaza Senayan yang tutup permanen, TMBookstore Depok Town Square (Detos) pun ikut menyusul tutup usia. Kabar ini resmi disampaikan dalam unggahan akun Instagram-nya @tmbookstore.detos. TMBookstore Detos tutup permanen per 1 Juli 2021. Dengan berat hati, Grace harus merasakan perpisahan lagi.
TMBookstore Detos tutup permanen | foto: akun resmi Instagram @tmbookstore.detos
Bagi Grace, buku bukan sekadar teman untuk dirinya, melainkan separuh jiwanya. Buku tidak hanya menjadi bahan untuk dibaca, tetapi melengkapi dunianya. Di kala sedih datang melanda, ada beragam cerita manis dari buku yang menemani Grace.
Di kala kehilangan arah dan motivasi dalam menjalani kerasnya hidup, ada banyak pilihan buku untuk dibaca. Di kala realitas dunia tak seindah itu, ada dunia lain yang diciptakan penulis buku yang begitu apik. Kisah-kisah di dalam buku membuat hari-harinya jauh lebih berwarna.
ADVERTISEMENT
Sebab itulah, setiap ada kabar toko buku yang tutup permanen membuatnya pilu. Banyak suka, canda, tawa hingga duka yang terlekat dalam hati. Namun, sebuah perpisahan tak dapat dihindarkan. Seperti jatuh cinta yang sepaket dengan patah hati, setiap pertemuan akan ada perpisahan. Suatu hal yang hilang akan ada penggantinya. Grace berharap tidak ada lagi toko buku yang tutup permanen.
(Salwa Izzati Khairana – Politeknik Negeri Jakarta)