Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Bisakah Malioboro Jadi Wisata Bebas Rokok dan Sampah Plastik?
9 Februari 2025 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Khairani Fitri Kananda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sederet polemik sampah masih menghantui Yogyakarta. Malioboro sebagai daerah wisata dan "wajah" kota Jogja, ternyata juga tidak lepas dari permasalahan ini. Sampah-sampah residu rupanya masih betah berkeliaran di sudut-sudut jalanan, bersembunyi di bawah selokan, resapan air, tanaman, hingga pinggiran jalan.
ADVERTISEMENT
Meski tong sampah tersedia di sepanjang jalan Malioboro, namun jejak-jejak pengunjung ini tetap tidak bisa dihindari. Sampah putung rokok menjadi salah satu residu yang banyak ditemukan. Ini tentu menjadi ironi, mengingat sejak 2020 Malioboro sudah ditetapkan sebagai daerah bebas asap rokok dengan pemberian sanksi denda kepada pelakunya.
Namun dalam aksi yang dilakukan oleh Trash Hero Yogyakarta bersama Relawan Gesit dari Kitabisa pada Sabtu (08/02) lalu, sampah putung rokok yang berhasil ditemukan justru mencapai angka 2.900.
2.900 sampah putung rokok ini dikumpulkan dalam aksi plogging, kegiatan membersihkan sampah-sampah di sekitar Malioboro dengan menyisiri 1/3 jalanan Malioboro.
Menurut Ipunk selaku Chapter Leader Trash Hero Yogyakarta, penemuan ini hanya memperlihatkan sebagian kecil dari banyaknya sampah putung rokok yang terselip di jalanan wisata populer di Yogyakarta ini.
Apa yang dilakukan oleh Trash Hero Yogyakarta dan Relawan Gesit ini menjadi bagian dari aksi lingkungan dan edukasi terhadap problematika sampah yang masih meresahkan.
ADVERTISEMENT
Larangan merokok serta penyediaan tong sampah ternyata belum cukup tegas dalam menghambat produksi sampah di area ini. Namun di sisi lain, para relawan juga menyadari bahwa permasalahan sampah ini juga harus didukung oleh kesadaran pengunjungnya.
Kegiatan ini didorong oleh semangat perubahan yang berangkat dari kesadaran masyarakat. Maka dari itu itu, selain melakukan kegiatan plogging, aksi ini juga dibersamai dengan pembagian tas belanja guna ulang yang diprakarsai oleh Orgic dengan tujuan memantik kesadaran pengunjung untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Aksi yang melibatkan 40 relawan ini, menyisiri jalanan Malioboro dengan start di teras Malioboro 2 menuju Ketandan. Selain putung rokok, aksi ini juga mengumpulkan 7 kg sampah plastik residu. Sampah yang dikumpulkan paling banyak berasal dari bekas konsumsi makanan dan minuman yang menggunakan plastik sekali pakai.
ADVERTISEMENT
Meski petugas kebersihan telah dikerahkan, namun tampaknya kesadaran pengunjung tetap diperlukan untuk mewujudkan Malioboro sebagai destinasi wisata yang nyaman.
Apa yang dilakukan relawan Trash Hero Yogyakarta bersama Relawan Gesit ini menjadi upaya untuk menggerakkan masyarakat, terutama wisatawan untuk sama-sama peka terhadap lingkungan. Lebih jauh, kegiatan ini diharapkan memantik regulasi yang lebih tegas dari pemerintah agar lebih memperhatikan persoalan sampah terutama di daerah-daerah wisata.