Konten dari Pengguna

BALEK PADANG: Tradisi Doa Tolak Bala

Khairil Anwar
Dosen Prodi Sastra Minangkabau dan Pascasarjana FIB Universitas Andalas
16 Maret 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khairil Anwar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Khairil Anwar*
Pendahuluan
Tradisi doa tolak bala merupakan warisan budaya yang terdapat di berbagai belahan dunia. Salah satunya dalam masyarakat Nagari Pauah Kamang Mudiak di Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat, Indonesia. Masyarakat setempat menyebutnya dengan Balek Padang. Kebutuhan akan perlindungan spiritual dan religius sering kali muncul ketika manusia menghadapi ancaman dalam berbagai bentuk seperti bencana alam, wabah penyakit dan hama tanaman atau bahaya lainnya. Tradisi Balek Padang menjadi salah satu cara masyarakat mengekspresikan harapan perlindungan dari kekuatan besar, yakni Allah Sang Pencipta Alam Semesta.
ADVERTISEMENT
Doa memiliki peran penting dalam praktik keagamaan. Di dalam kitab suci atau teks-teks kuno agama tertentu, terdapat petunjuk memohon perlindungan dan keselamatan dari kekuatan-kekuatan jahat atau bencana. Doa menjadi bentuk interaksi spiritual antara manusia dengan kekuatan transenden yang dipercayai memberikan pertolongan.
Selain aspek spiritual, tradisi Balek Padang memegang peran penting dalam menjaga dan melestarikan kebersamaan dalam komunitas. Ketika ancaman besar mengintai, masyarakat sering kali berdoa bersama-sama, persatuan semakin kuat. Dalam momen seperti itu, batasan dan perbedaan sosial dan individu menjadi lebur, dan kesadaran saling memberi perlindungan menjadi lebih kuat.
Di balik ekspresi harapan akan perlindungan yang transenden, terdapat pemahaman yang dalam akan sifat kerentanan manusia di hadapan kekuatan alam. Manusia diingatkan akan kebutuhan pada pertolongan dari luar dirinya. Ini menciptakan kesadaran mendalam manusia dan ketergantungan yang tak terelakkan pada yang Ilahi.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya merupakan praktik keagamaan, tetapi juga refleksi mendalam hubungan manusia dengan alam semesta dan kekuatan yang mengaturnya. Melalui doa tolak bala, manusia mengekspresikan harapan, ketakutan, solidaritas, dan kesadaran akan sifat keterbatasan dirinya. Hal ini menjadikan tradisi ini sebagai bagian yang sangat penting dalam keseimbangan spiritual dan sosial. Oleh karena itu, dalam tulisan ini dijelaskan tradisi Balek Padang dan fungsi serta maknanya bagi komunitas masyarakat dan kebudayaan.
Prosesi Tradisi Balek Padang
Tradisi Balek Padang merupakan praktik yang kaya akan simbolisme dan makna spiritual. Tradisi ini dilaksanakan secara sederhana di lapangan terbuka (padang) yang berada di sekitar area pertanian. Pelaksanaan tradisi ini melibatkan banyak orang sehinga ramai seperti perhelatan (baralek / balek dalam sebutan setempat). Menurut Tuan Pakiah (Guru Tarikat), karena aktivitas dan lokasinya itu maka dinamai dengan balek padang (perhelatan di padang). Prosesi tradisi ini melibatkan serangkaian langkah dan kegiatan ritual untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari kekuatan yang lebih tinggi. Ada beberapa elemen yang hadir dalam setiap prosesi tradisi Balek Padang.
ADVERTISEMENT
Prosesi tradisi Balek Padang dimulai dengan persiapan membuat kesepakatan pelaksanaan oleh tokoh masyarakat, baik tokoh formal maupun informal. Setelah ada kesepakatan dilakukan sosialisasi dan penyampaian harapan kepada seluruh warga masyarakat agar berpartisipasi. Persiapan ini melibatkan kegiatan membersihkan tempat atau ruang seremonial dari segala macam gangguan atau kekotoran fisik dan spiritual. Para peserta diminta melakukan tindakan penyucian sebagai simbol persiapan diri secara spiritual. Langkah ini bertujuan menciptakan suasana yang bersih dan suci dalam melakukan doa bersama. Saat bersamaan, sebagian warga mempersiapkan dan menyembelih satu ekor kambing untuk dimasak menjadi gulai kambing serta memasak beras menjadi nasi. Selanjutnya, makanan itu dibawa ke lokasi.
Pada hari “H” seluruh warga masyarakat datang ke lokasi. Tradisi ini dilaksanakan secara sederhana. Seluruh warga datang ke lokasi dengan pakaian dan properti harian. Tidak ada karnaval atau arak-arakan menuju lokasi. Di tanah lapang hanya dibentang terpal sebagai alas tempat duduk. Tidak ada yang istimewa dari aktivitas kegiatan ini, akan tetapi esensi doa menjadi penekanan utama.
ADVERTISEMENT
Setelah semua berkumpul di lokasi, sebelum memulai doa, dilakukan pengenalan formal terhadap ancaman kegagalan panen dan ancaman hama tikus pada tanaman padi khususnya. Pemimpin spiritual dan tokoh masyarakat memberikan ceramah singkat tentang urgensi perlindungan dan pertolongan dari yang lebih kuasa. Ini membantu memfokuskan perhatian para peserta terhadap tujuan Balek Padang.
Prosesi Balek Padang memberikan penghormatan kepada kekuatan ilahi yang dipercayai mampu memberikan perlindungan. Pemimpin spritual memimpin tahlilan, pembacaan doa-doa, pembacaan ayat suci, atau pemujaan kepada Allah dalam bentuk lainnya. Para peserta mengiringi secara bersamaan mengungkapkan rasa ketergantungan, penghormatan, dan harapan kepada kekuatan ilahi.
Tahap utama dari prosesi Balek Padang adalah permohonan secara eksplisit untuk perlindungan dan keselamatan. Para peserta bergabung dalam doa bersama, memohon kepada kekuatan ilahi menjauhkan ancaman hama tikus dan panen yang melimpah serta meminta keberkahan dan kekuatan menghadapi cobaan tersebut. Ini menciptakan kesadaran spiritual tentang kesejatian eksistensi manusia dan keterhubungannya dengan yang ilahi. Masyarakat menaruh harapan pada kekuatan spiritual yang dipercayai mampu memberikan pertolongan di saat-saat sulit.
ADVERTISEMENT
Prosesi Balek Padang ditutup dengan ungkapan harapan akan keberkahan dan keselamatan. Prosesi tradisi ini bukan hanya sarana untuk memohon perlindungan, tetapi juga sebagai ekspresi keyakinan, harapan, dan solidaritas di antara komunitas yang berdoa bersama. Hal itu ditandai pada akhir kegiatan tradisi ini dengan makan bersama menyantap hidangan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Foto: Suasana Balek Padang pada 9 September 2023 (Koleksi Pribadi)
Fungsi dan Makna Tradisi Balek Padang
Tradisi Balek Padang mempunyai fungsi sosial yang sangat penting. Menurut Durkheim (1915), kegiatan tersebut berfungsi untuk memperkuat identitas sosial suatu kelompok. Bagi mereka yang terancam atau berada dalam bahaya, doa menolak bala membantu memperkuat solidaritas dan kerja sama di antara anggota masyarakat. Kegiatan spiritual ini berperan penting dalam memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Praktik ini juga memperkuat rasa saling ketergantungan dan keterhubungan antar individu dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini merupakan ekspresi dari identitas budaya suatu masyarakat. Setiap budaya memiliki cara yang unik dalam melihat dan merespons ancaman atau bahaya. Masyarakat mengekspresikan nilai-nilai, kepercayaan, dan cara pandang yang khas terhadap kekuatan transenden. Hal ini mencerminkan identitas religius dan spiritualitas yang mendalam dalam masyarakat. Praktik keagamaan ini dalam upaya memelihara dan melestarikan warisan budaya suatu masyarakat.
Tradisi Balek Padang berperan dalam penanggulangan ketidakpastian. Manusia selalu dihadapkan pada ketidakpastian. Doa tolak bala menjadi cara bagi manusia untuk mengatasi ketidakpastian ini dengan merasa memiliki kendali atas lingkungannya, meskipun pada kenyataannya kekuatan transenden yang dimohonkan melalui doa merupakan faktor eksternal yang sulit untuk dikendalikan sepenuhnya. Menurut Hofstede (1984) budaya-budaya yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi memiliki kecenderungan dan mengandalkan kekuatan transenden untuk mengatasi ketidakpastian tersebut. Doa tolak bala menjadi alat penting untuk mengurangi kecemasan dan menghadapi ketidakpastian dengan sikap yang lebih positif.
ADVERTISEMENT
Tradisi balek padang juga berperan dalam pengembangan resiliensi individu dan masyarakat. Dalam situasi-situasi krisis atau bencana, tradisi ini memberikan harapan dan kekuatan spiritual untuk bertahan dan pulih. Praktik-praktik keagamaan dan spiritualitas seperti ini memainkan peran penting dalam membangun sikap mental yang tangguh dan adaptif di tengah tantangan. Individu-individu dan masyarakat dapat menemukan kekuatan dan asa yang memungkinkan mereka untuk melewati masa-masa sulit dengan lebih baik.
Praktik keagamaan ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dan keputusan individu. Nilai-nilai dan kepercayaan yang ditanamkan melalui praktik-praktik keagamaan dapat membentuk pola pikir dan tindakan individu dalam kehidupan sehari-hari. Pengaruh ini terlihat dalam cara individu menghadapi risiko, mengambil keputusan, dan menanggapi peristiwa-peristiwa yang menimbulkan ancaman. Masyarakat memiliki kecenderungan untuk lebih mengandalkan kekuatan spiritual dalam mengatasi masalah daripada mencari solusi yang bersifat pragmatis atau rasional.
ADVERTISEMENT
Terakhir, tradisi Balek Padang juga berperan dalam membentuk solidaritas dan hubungan sosial di dalam masyarakat. Dalam momen-momen krisis atau ancaman, tradisi ini menjadi titik fokus bagi masyarakat untuk bersatu dan mendukung satu sama lain. Praktik-praktik kolektif ini memperkuat ikatan sosial dan saling ketergantungan di dalam masyarakat. Melalui tradisi ini, individu-individu merasa terhubung satu sama lain dalam upaya bersama untuk mencari perlindungan dan keselamatan dari kekuatan transenden.
Penutup
Tradisi Balek Padang memiliki berbagai fungsi dan makna dalam konteks budaya. Balek Padang tidak hanya menjadi alat untuk mengatasi ancaman dan bahaya, tetapi juga menjadi bagian integral dari identitas, kepercayaan, dan cara pandang yang mendalam terhadap dunia. Melalui praktik tradisi Balek Padang, manusia mengekspresikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan mereka dalam menghadapi ketidakpastian dan tantangan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Tradisi Balek Padang menampilkan kompleksitas yang kaya dari perspektif budaya dan spiritualitas manusia. Dengan berbagai fungsi sosialnya, tradisi ini tidak hanya menjadi sarana untuk memohon perlindungan dari ancaman dan bahaya, tetapi juga ekspresi dari identitas budaya, harapan manusia, serta ketergantungan pada kekuatan transenden. Peran yang dimainkan oleh tradisi Balek Padang adalah memelihara solidaritas, mengatasi ketidakpastian, dan membentuk sikap mental yang tangguh di tengah tantangan kehidupan.
Penting bagi masyarakat untuk terus memelihara tradisi Balek Padang sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya mereka. Namun demikian, penting juga untuk memperhatikan konteks budaya dan perkembangan zaman dalam mempraktikkan tradisi ini. Masyarakat dapat terus menjaga keaslian dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini sambil tetap terbuka terhadap interpretasi dan adaptasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman. Dengan demikian, tradisi ini dapat terus berfungsi sebagai sumber kekuatan, harapan, dan solidaritas bagi masyarakat di masa kini dan mendatang.
ADVERTISEMENT
* Dosen Prodi Sastra Minangkabau
dan Pascasarjana FIB Universitas Andalas