Konten dari Pengguna

Dibalik Makna Gelar Guru Besar dan Nilai BerAKHLAK: Sebuah Analisis Mendalam

Khairina Manda
Dosen Psikologi, UNJ
13 Oktober 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khairina Manda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Canva
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Canva
ADVERTISEMENT
Gelar Guru Besar, yang seringkali dianggap sebagai puncak pencapaian dalam dunia akademik, menyimpan makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar predikat kehormatan. Gelar ini merupakan manifestasi dari dedikasi, integritas, dan kompetensi seorang individu dalam bidang keilmuannya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks, peran seorang Guru Besar tidak hanya sebatas pada ranah akademik semata. Nilai-nilai BerAKHLAK, sebagai core values ASN, menjadi acuan penting bagi seorang Guru Besar dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
ADVERTISEMENT
Gelar guru besar bukan hanya tanda keahlian akademis, tetapi juga simbol tanggung jawab yang besar. Seorang guru besar diharapkan menjadi pilar dalam pengembangan ilmu pengetahuan, menjadi mentor bagi generasi muda, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Peran ini menuntut bukan hanya kompetensi intelektual, tetapi juga dedikasi, kejujuran, dan integritas yang tinggi.
Seorang Guru Besar adalah seorang ahli di bidangnya. Mereka memiliki pemahaman yang komprehensif tentang teori-teori, konsep-konsep, dan metodologi penelitian yang relevan. Guru Besar tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai produsen. Mereka aktif dalam melakukan penelitian, menulis publikasi ilmiah, dan mengembangkan teori-teori baru. Guru Besar berperan sebagai pemimpin intelektual di lingkungan akademik. Mereka memberikan arahan, bimbingan, dan inspirasi bagi mahasiswa, dosen muda, dan masyarakat luas. Guru Besar memiliki tanggung jawab sosial untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. Dalam proses ini, mereka harus menunjukkan sikap yang tidak hanya berfokus pada pencapaian pribadi, tetapi juga pada kemajuan ilmu dan kesejahteraan masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
BerAKHLAK merupakan nilai inti yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia, khususnya untuk pegawai negeri sipil, tetapi relevansinya dapat diterapkan dalam konteks yang lebih luas, termasuk dalam dunia pendidikan dan akademik. BerAKHLAK adalah akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Setiap elemen nilai ini membawa pesan penting yang dapat memperkaya peran seorang guru besar.
Berorientasi pelayanan dimana seorang Guru Besar harus selalu mengutamakan kepentingan mahasiswa dan masyarakat. Ini berarti mereka harus memberikan pelayanan yang prima dalam proses pembelajaran, bimbingan, dan konsultasi. Pendidikan yang diberikan tidak hanya bertujuan mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi kehidupan sosial.
Nilai akuntabel yang dapat dilakukan oleh Guru Besar adalah perlu menjunjung tinggi kejujuran ilmiah, memastikan tidak ada plagiarisme, manipulasi data, atau pelanggaran etika akademik lainnya. Guru Besar bertanggung jawab atas setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Mereka harus transparan dalam pengelolaan sumber daya dan memberikan laporan yang akurat mengenai hasil kerja.
ADVERTISEMENT
Kompetensi seorang Guru Besar tidak hanya terbatas pada bidang keahliannya, tetapi juga mencakup kemampuan dalam mengelola sumber daya, berkomunikasi secara efektif, dan bekerja sama dalam tim. Seorang guru besar harus selalu update dengan tren penelitian terbaru, metode pengajaran, dan dinamika sosial yang relevan dengan bidang ilmu yang digelutinya.
Guru Besar harus mampu menciptakan lingkungan akademik yang kondusif dan harmonis. Mereka harus menghormati perbedaan pendapat dan membangun relasi yang baik dengan semua pihak. Guru besar yang baik adalah mereka yang bisa menciptakan suasana akademik yang inklusif dan menghargai perbedaan pendapat.
Loyalitas seorang Guru Besar tercermin dalam dedikasinya terhadap institusi dan negara. Mereka harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan nasional. Kesetiaan kepada institusi, negara, dan ilmu pengetahuan menjadi pilar yang harus dipegang oleh seorang guru besar. Mereka diharapkan dapat terus mengembangkan institusi pendidikan tempatnya bekerja, serta menjunjung tinggi kebenaran ilmiah.
ADVERTISEMENT
Dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, dan seorang guru besar harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Mereka harus terbuka terhadap inovasi, baik dalam bidang penelitian maupun metode pengajaran.
Guru Besar harus mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Kolaborasi ini penting untuk menghasilkan karya-karya yang berkualitas dan memberikan dampak yang lebih luas. Seorang guru besar harus mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik itu akademisi lain, pemerintah, industri, maupun masyarakat, untuk menciptakan solusi yang dapat mengatasi masalah nyata.
Menerapkan nilai BerAKHLAK dalam kehidupan akademik, terutama bagi seorang guru besar, adalah langkah penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih bermakna. Seorang guru besar yang berAKHLAK tidak hanya akan menjadi panutan bagi generasi muda, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu mempengaruhi masyarakat dengan cara yang positif.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan nilai-nilai BerAKHLAK, seorang Guru Besar dapat melakukan beberapa hal, antara lain menjadi mentor yang baik, aktif dalam kegiatan pengabdian Masyarakat, mengembangkan kurikulum yang relevan, membangun jejaring Kerjasama dan menjadi role model baik bagi teman sejawat maupun Masyarakat luas.
Dalam konteks ini, gelar guru besar seharusnya tidak dilihat sebagai pencapaian akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Integritas, moralitas, dan dedikasi kepada kemajuan ilmu dan kesejahteraan masyarakat harus selalu menjadi panduan dalam setiap langkah yang diambil.
Dalam mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK, Guru Besar menghadapi berbagai tantangan, seperti beban kerja yang berat, tuntutan publik yang tinggi, dan dinamika lingkungan akademik yang terus berubah. Namun, tantangan ini juga membuka peluang bagi Guru Besar untuk terus belajar, berinovasi, dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Gelar Guru Besar adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan menjadi simbol pencapaian akademik yang luar biasa. Akan tetapi, nilai di balik gelar tersebut jauh lebih dalam. Ketika nilai BerAKHLAK diintegrasikan dalam peran seorang guru besar, maka mereka bukan hanya berfungsi sebagai akademisi, tetapi juga sebagai sosok yang memiliki tanggung jawab moral untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Dengan memegang teguh nilai-nilai tersebut, seorang guru besar akan benar-benar menjadi pemimpin yang inspiratif dan agen perubahan bagi masyarakat sehingga mampu membawa perubahan yang signifikan bagi dunia akademik dan masyarakat luas.